Suara.com - Saor Siagian, pengacara Novel Baswedan, menuding pihak kepolisian sejak awal tidak objektif dalam menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.
"Kita bisa menyimpulkan bahwa dari awal polisi tidak bertindak objektif sebagai penyidik. Sejak awal sudah menyimpulkan kasus ini susah," kata Saor di LBH Pers, Kalibata Timur IVG, Jakarta Selatan, Minggu (5/11/2017).
Saor mengatakan, fakta hukum kasus Novel sudah jelas. Dia mangatakan sepeda motor saat itu gunakan oleh pelaku penyerangan Novel diduga milik kepolisian.
"Saya ingatkan sesungguhnya fakta dari kasus Novel, motor yang dipakai kalau kita ingat kembali, itu adalah motor daripada kepolisian," ujar Saor.
Selan itu, Saor juga menilai sejak awal kapolda Metro Jaya yang saat itu dijabat Irjen M. Iriawan sudah memberi kesan bahwa Novel sudah menjadi incaran yang ingin mencelakainya. Terbukti saat Novel ditawarkan pengawalan oleh Polda.
"Makanya dia (Iriawan) menawarkan pengawal. Saudara Novel saat itu, sadar betul, tindakannya bukan pribadi. Melainkan atas perintah hukum sebagai penyidik. Dia bilang, 'Saya tidak mungkin dilindungi secara pribadi, tapi kalau Anda ingin memberi perlindungan ke saya, laporin ke saya'," tutur Saor.
Selain itu, Saor dan tim kuasa hukum Novel lainnya juga melihat ada kejanggalan dari pelaporan yang dilakukan oleh Direktur Penyidik KPK Aris Budiman terhadap Novel.
"Katakanlah dia dianggap sebagai pimpinan yang kurang baik, tapi yang terjadi bahwa Aris melakukan sebuah laporan. Ini laporan sudah penyidikan. Ini yang kita katakan terjadi side back, atau perlawanan kembali melawan pemberantasan korupsi," kata Saor.
Dasar-dasar tersebutlah yang dijadikan tim kuasa hukum Novel meminta Presiden Joko Widodo segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta kasus Novel. Kuasa hukum meragukan kinerja kepolisian tangani kasus yang terjadi sejak 11 April lalu ini.
Baca Juga: Beton Jatuh, Sandi: Jangan karena Kejar Target, Lalai Keselamatan
"Sebab itu, kami dari tim kuasa hukum meminta kepada presiden, bahwa keliahatannya polisi tidak sungguh-sungguh. Saya tidak tahu apa yang dibalik ini. Sehingga pada satu sisi supaya polisi tidak tersandera atas opini, karena memang setengah tahun lebih, segera membentuk TGPF," tutur Saor.
"Apakah nanti hasil kerja TPGF akan diserahkan ke penyidik, itu persoalan teknis. Tapi setidaknya, ada pihak yang independen untuk melakukan investigasi atas kasus ini. Karena sudah lebih dari setengah tahun. Kalau kita mau quote dari Prof Mahfud MD, 'Ini kasus yang tidak susah'. Tadi saya sudah berikan beberapa fakta, tapi apakah kepolisian mau memiliki keinginan menuntaskan ini?" pungkas Saor.
Tag
Berita Terkait
-
Bobby Nasution Terseret Dugaan Korupsi Jalan, KPK Berani Penuhi Perintah Pengadilan?
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam, Roy Suryo Pekik Takbir di Polda Metro Jaya
-
Usut Korupsi Dana CSR BI, KPK Periksa Istri Polisi untuk Lancak Aset Tersangka Anggota DPR
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet