Suara.com - Seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Permisan, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian perut saat terjadi kerusuhan antarnapi.
Informasi yang dihimpun Antara, kerusuhan tersebut terjadi pada Selasa (7/11/2017) sekitar pukul 12.30 WIB di Blok C Nomor 20, yang merupakan kamar napi tamping atau tahanan pendamping.
Kerusuhan bermula dari perbincangan seorang napi kasus terorisme bernama Ridwan alias Vampir, dengan salah seorang petugas lapas.
Dalam perbincangan tersebut, Ridwan mengadukan terjadi keributan antara kelompok napi kasus terorisme dan napi anak buah Jhon Kei pada Selasa (7/11) pagi.
Informasi yang diadukan napi teroris tersebut menyulut kemarahan kelompok napi anak buah Jhon Kei, sehingga mereka menyerang Blok C Nomor 20.
Kelompok napi yang ikut menyerang ialah Semi Ambon, Bangao, Heri alias Sibuta, Andi, Slamet, Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian alias Bony, dan David.
Akibat penyerangan tersebut, tiga napi teroris yang menghuni Blok C Nomor 20, terluka. Ketiga orang yang terluka itu antara lain adalah Sutrisno (25), yang mengalami luka tusuk pada paha belakang serta memar pada muka dan tangan.
Selain itu, Hasan Bisri (36) mengalami luka memar dan luka tusuk di kepala, serta Dadang Arif (30) mengalami luka memar di wajah.
Sementara seorang napi kelompok anak buah Jhon Kei, yakni Tumbur Biondy Alvian Partahi Siburian meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian perut.
Baca Juga: Susunan Kursi Tokoh-Tokoh di Pernikahan Putri Jokowi
Saat dikonfirmasi Antara, Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto mengatakan telah terjadi kerusuhan di Lapas Permisan, Pulau Nusakambangan, yang menyebabkan seorang napi meninggal dunia.
"Saat ini situasi telah kondusif. Kami sudah memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam kerusuhan tersebut," katanya.
Menurut dia, pemeriksaan tersebut dilakukan oleh petugas di Lapas Permisan.
Kendati situasi telah kondusif, dia mengatakan anggota Dalmas Polres Cilacap dan Brimob Polda Jawa Tengah masih berjaga di Lapas Permisan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas