Sidang gugatan partai di Bawaslu [suara.com/Delfia Cornelia]
Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia mendatangkan enam saksi untuk memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan pemeriksaan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan KPU, di Bawaslu, Jakarta, Rabu (08/11/2017).
Salah satu saksi memprotes sikap petugas KPU yang melakukan check list. Menurutnya petugas tidak sopan dengan ingin cepat-cepat menyelesaikan pengecekan data karena capek.
"Mengenai check list, petugas KPU selalu memaksakan supaya check list cepat kelar karena mereka terlalu capek, mereka ada yang tidak tidur dua hari tiga hari," kata saksi bernama Salomon Tanjung.
Menanggapi kesaksian tersebut, komisioner KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan semua petugas KPU menggunakan standar yang sama dalam melayani pendaftaran partai calon peserta pemilu 2019.
"Bahwa semuanya capek, semuanya juga memeriksa. Semua petugas partai juga capek, petugas KPU juga capek. Sudah kita sampaikan bahwa. kita ini standarnya layanan, jadi tidak boleh mengeluh, seperti yang sudah disampaikan saksi,"ujarnya
Hasyim Asy'ari menambahkan tanggal 17 Oktober 2017 jam 24.00 WIB merupakan hari terakhir proses melengkapi berkas partai calon peserta pemilu. Lewat dari tanggal itu, KPU tidak melayani penambahan dokumen dari partai.
"Kalau ada partai yang menyampaikan pada tanggal 17 Oktober jam 24.00, maka tidak bisa menambahkan dokumen kelengkapan lagi, tapi kalau sebelumnya maka harus kita periksa kelengkapan datanya. Sehingga saat pemeriksaan dokumen sangat mungkin seperti yang dialami PPPI ini sampai tanggal 18 jam 05.00,"katanya.
Hasyim mengatakan 14 partai yang berkasnya sudah dinyatakan lengkap kini tinggal menunggu finalisasi.
"Administrasi diperiksa sekali lagi sebelum disampaikan ke parpol. Sehingga yang belum memenuhi syarat akan diberikan kesempatan untuk perbaikan, dan partai yang melakukan perbaikan akan lebih mudah," kata Hasyim. (Julistania)
Salah satu saksi memprotes sikap petugas KPU yang melakukan check list. Menurutnya petugas tidak sopan dengan ingin cepat-cepat menyelesaikan pengecekan data karena capek.
"Mengenai check list, petugas KPU selalu memaksakan supaya check list cepat kelar karena mereka terlalu capek, mereka ada yang tidak tidur dua hari tiga hari," kata saksi bernama Salomon Tanjung.
Menanggapi kesaksian tersebut, komisioner KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan semua petugas KPU menggunakan standar yang sama dalam melayani pendaftaran partai calon peserta pemilu 2019.
"Bahwa semuanya capek, semuanya juga memeriksa. Semua petugas partai juga capek, petugas KPU juga capek. Sudah kita sampaikan bahwa. kita ini standarnya layanan, jadi tidak boleh mengeluh, seperti yang sudah disampaikan saksi,"ujarnya
Hasyim Asy'ari menambahkan tanggal 17 Oktober 2017 jam 24.00 WIB merupakan hari terakhir proses melengkapi berkas partai calon peserta pemilu. Lewat dari tanggal itu, KPU tidak melayani penambahan dokumen dari partai.
"Kalau ada partai yang menyampaikan pada tanggal 17 Oktober jam 24.00, maka tidak bisa menambahkan dokumen kelengkapan lagi, tapi kalau sebelumnya maka harus kita periksa kelengkapan datanya. Sehingga saat pemeriksaan dokumen sangat mungkin seperti yang dialami PPPI ini sampai tanggal 18 jam 05.00,"katanya.
Hasyim mengatakan 14 partai yang berkasnya sudah dinyatakan lengkap kini tinggal menunggu finalisasi.
"Administrasi diperiksa sekali lagi sebelum disampaikan ke parpol. Sehingga yang belum memenuhi syarat akan diberikan kesempatan untuk perbaikan, dan partai yang melakukan perbaikan akan lebih mudah," kata Hasyim. (Julistania)
Komentar
Berita Terkait
-
Duka Bencana Sumatra Setahun Usai Pilkada, KPU: Jika Terjadi Tahun Lalu Kami Tak Bisa Bergerak
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD