- Lolly memastikan Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan dengan baik.
- Bawaslu diberikan amanah untuk memastikan konsep yang jelas.
- Pagu indikatif anggaran yang diajukan Bawaslu RI kepada Komisi II DPR RI sebanyak Rp 1,9 triliun.
Suara.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, mengungkapkan tantangan yang dihadapi pihaknya untuk melakukan pengawasan pemilu secara digital di tengah anggaran yang terbatas.
Sekadar informasi, pagu indikatif anggaran yang diajukan Bawaslu RI kepada Komisi II DPR RI sebanyak Rp 1,9 triliun (Rp 1.987.386.912.000). Namun, anggaran tersebut belum disetujui.
Menurut Lolly, anggaran Bawaslu pada tahun 2025 dan 2026 terbatas sehingga pihaknya kesulitan untuk berupaya menjalankan pengawasan pemilu secara digital.
Meski begitu, dia memastikan Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan dengan baik.
“Pertanyaan saya adalah apakah keterbatasan data, dana yang kita punya harus membatasi upaya dan kreasi untuk memastikan pelaksanaan pengawasan berjalan baik? Tidak mungkin, bagi Bawaslu itu tidak mungkin,” kata Lolly di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
“Sesuatu yang sudah kita tahu akan berpotensi menimbulkan masalah yang besar, berdampak besar, tapi karena tidak ada anggaran lalu tidak dilakukan upayanya. Bagi Bawaslu, itu tidak mungkin,” tambah dia.
Sebab, lanjut Lolly, Bawaslu diberikan amanah untuk memastikan konsep yang jelas, mitigasi yang kuat, dan intervensi yang baik dalam pengawasan pemilu.
Untuk itu, Lolly menegaskan bahwa pihaknya melakukan sejumlah langkah. Salah satunya ialah memastikan hubungan dengan pihak IT yang memiliki kemampuan canggih.
“Langkah yang akan Bawaslu lakukan adalah pertama, memastikan kita terhubung dengan teman-teman yang canggih kemampuan IT-nya. Dalam konteks kerelawanan, bekerja untuk demokrasi, maka perspektifnya dulu yang akan kita samakan,” ujar Lolly.
Baca Juga: Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
“Yang kedua, banyak cara untuk memastikan upaya-upaya ini walaupun minim anggaran. Misalnya dalam bayangan pertama kami adalah, kita kumpulkan dulu teman-teman yang paham soal isu pengawasan berbasiskan teknologi, lalu kita identifikasi apa yang upaya yang bisa kita lakukan bersama-sama, setiap orang ada perannya masing-masing.” lanjut dia.
Hal berikutnya yang juga dilakukan Bawaslu ialah memastikan pengawasan berbasis teknologi itu bisa digunakan.
Bawaslu, lanjut dia, akan memastikan konsepnya dan negara perlu ikut bertanggung jawab agar pengawasan tersebut bisa berjalan dengan baik.
“Dalam prosesnya ada yang harus berbasiskan anggaran, ada yang tidak dan ini yang sedang kami upayakan. Seminim-minimnya ikhtiar, niat harus kuat dulu, kira-kira gitu ya,” tandas Lolly.
Berita Terkait
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat