News / Nasional
Sabtu, 15 November 2025 | 07:00 WIB
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty. (Suara.com/Dea)
Baca 10 detik
  • Lolly memastikan Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan dengan baik.
  • Bawaslu diberikan amanah untuk memastikan konsep yang jelas.
  • Pagu indikatif anggaran yang diajukan Bawaslu RI kepada Komisi II DPR RI sebanyak Rp 1,9 triliun.

Suara.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Lolly Suhenty, mengungkapkan tantangan yang dihadapi pihaknya untuk melakukan pengawasan pemilu secara digital di tengah anggaran yang terbatas.

Sekadar informasi, pagu indikatif anggaran yang diajukan Bawaslu RI kepada Komisi II DPR RI sebanyak Rp 1,9 triliun (Rp 1.987.386.912.000). Namun, anggaran tersebut belum disetujui.

Menurut Lolly, anggaran Bawaslu pada tahun 2025 dan 2026 terbatas sehingga pihaknya kesulitan untuk berupaya menjalankan pengawasan pemilu secara digital.

Meski begitu, dia memastikan Bawaslu tetap akan melakukan pengawasan dengan baik.

“Pertanyaan saya adalah apakah keterbatasan data, dana yang kita punya harus membatasi upaya dan kreasi untuk memastikan pelaksanaan pengawasan berjalan baik? Tidak mungkin, bagi Bawaslu itu tidak mungkin,” kata Lolly di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

“Sesuatu yang sudah kita tahu akan berpotensi menimbulkan masalah yang besar, berdampak besar, tapi karena tidak ada anggaran lalu tidak dilakukan upayanya. Bagi Bawaslu, itu tidak mungkin,” tambah dia.

Sebab, lanjut Lolly, Bawaslu diberikan amanah untuk memastikan konsep yang jelas, mitigasi yang kuat, dan intervensi yang baik dalam pengawasan pemilu.

Untuk itu, Lolly menegaskan bahwa pihaknya melakukan sejumlah langkah. Salah satunya ialah memastikan hubungan dengan pihak IT yang memiliki kemampuan canggih.

Ilustrasi pemilu. (ist)

“Langkah yang akan Bawaslu lakukan adalah pertama, memastikan kita terhubung dengan teman-teman yang canggih kemampuan IT-nya. Dalam konteks kerelawanan, bekerja untuk demokrasi, maka perspektifnya dulu yang akan kita samakan,” ujar Lolly.

Baca Juga: Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP

“Yang kedua, banyak cara untuk memastikan upaya-upaya ini walaupun minim anggaran. Misalnya dalam bayangan pertama kami adalah, kita kumpulkan dulu teman-teman yang paham soal isu pengawasan berbasiskan teknologi, lalu kita identifikasi apa yang upaya yang bisa kita lakukan bersama-sama, setiap orang ada perannya masing-masing.” lanjut dia.

Hal berikutnya yang juga dilakukan Bawaslu ialah memastikan pengawasan berbasis teknologi itu bisa digunakan.

Bawaslu, lanjut dia, akan memastikan konsepnya dan negara perlu ikut bertanggung jawab agar pengawasan tersebut bisa berjalan dengan baik.

“Dalam prosesnya ada yang harus berbasiskan anggaran, ada yang tidak dan ini yang sedang kami upayakan. Seminim-minimnya ikhtiar, niat harus kuat dulu, kira-kira gitu ya,” tandas Lolly.

Load More