Suara.com - Buruh dari kelompok Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menobatkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai bapak upah murah. Gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga diteriaki pembohong.
Penobatan itu diberikan saat buruh berdemonstrasi di depan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
Dalam aksinya, buruh menolak Upah Minimum Provinsi Jakarta tahun 2018 sebesar Rp3.648.035 yang sudah diteken Anies.
"Ini aksi pemanasan untuk menolak kebijakan gubernur Jakarta mengenai UMP tahun 2018. Artinya masih ada aksi berikutnya dan tidak menutup kemungkinan bakal aksi besar-besaran 10 November," ujar koordinator wilayah SBSI Jakarta Dwi Harto di atas mobil komando.
Perwakilan buruh membawa spanduk besar berwarna merah bertuliskan "Aksi Buruh Jakarta yang Dibohongi". Selain itu mereka juga mengibarkan bendera bertuliskan KSBSI. Demo dikawal puluhan aparat kepolisian yang membawa tembakan gas air mata.
Menurut Dwi, Anies dan Sandiaga telah membohongi buruh. Sebab, saat mengumumkan besaran UMP 2018 Rp3,6 juta ke media beberapa waktu lalu, pemimpin Jakarta itu mengatakan penuh dengan negosiasi.
"Kalau menetapkannya menggunakan PP 78 nggak perlu ada negosiasi. Itu sudah jadi Rp3.648.035. Dia sudah berbohong dalam hal pemberitaan media penuh negosiasi. Rp3.648.035 nggak perlu negosiasi, itu putusan PP 78," kata dia.
Memang, saat mengumumkan besaran UMP, Anies mengatakan pemerintah DKI mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan beberapa undang-undang lainnya.
"Dia (Anies-Sandi) telah membohongi kawan-kawan soal kontrak politik. Dalam perjanjian itu Anies dan Sandiaga berjanji akan menentukan UMP bukan pakai PP 78," katanya.
Baca Juga: Sandiaga Ingin Demo Buruh Beso Dipercantik dengan Salawatan
Sebelumnya serikat pekerja mengusulkan UMP DKI 2018 sebesar Rp3.917.398 atau lebih besar Rp269 ribu dari usulan pengusaha dan pemerintah. Tetapi usulan buruh yang dihitung dari hasil survei kebutuhan hidup layak ditambah inflasi diabaikan pemerintah.
Anies dan Sandi Dianggap Bapak Pembohong
KSBSI menganggap Anies dan Sandiaga sebagai bapak upah murah dan bapak pembohong. Dwi memastikan KSBSI akan sering datang ke depan Balai Kota untuk melakukan demonstrasi.
"Jadi sepantasnya dan selayaknya kami nggak akan percaya dengan gubernur muslim sekarang. Beliau pernah mengatakan pemimpi yang besar adalah orang yang menempati janjinya. Itu beliau yang mengatakan. Faktanya apa?, bohongin nggak dia?" kata Dwi.
“Dia adalah bapak upah murah dan pembohong. Buktinya masih memakai PP 78 untuk UMP,” seru dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu