Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hadir dalam pemutaran perdana film berjudul
Presiden Joko Widodo diminta tidak memilih calon Panglima TNI seperti Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebab, selama menjabat Panglima, Gatot dinilai banyak melakukan manuver politik di luar tugas dan fungsi sehingga menimbulkan kegaduhan.
Saran ini disampaikan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Imparsial, Elsam, Kontras, Setara Institute, ICW dan Lingkar Madani Indonesia dalam konferensi pers di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2017). Pernyataan tersebut terkait Gatot yang akan memasuki pensiun awal Maret 2018.
"Pengalaman dari dinamika politik sebelumnya, terutama akibat akrobat akrobat politik yang dilakukan oleh Panglima TNI sekarang ini (Gatot Nurmantyo) harus menjadi catatan Presiden Jokowi dalam memilih Panglima TNI baru," kata Wakil Direktur Imparsial, Gufron Mabruri.
Menurut dia sosok Panglima TNI ke depan tak hanya harus memiliki komitmen pembangunan kekuatan pertahanan yang maju dan kuat saja, melainkan juga berkomitmen untuk reformasi keamanan yang dimandatkan reformasi 1998. Sebab mandat reformasi keamanan sampai sekarang belum direalisasikan.
"Kita juga butuh sosok Panglima TNI yang punya integritas dan fokus pada fungsi serta tugasnya. Bukan sosok yang melakukan langkah-langkah bersifat politis di ranah publik," ujar dia.
Selain itu, pengganti Gatot yang akan pensiun empat bulan lagi harus sosok yang bisa meningkatkan profesionalitas TNI. Jangan sampai Panglima TNI yang baru ikut berpolitik, mengingat tahun akan ada Pilkada Serentak dan persiapan menghadapi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Apalagi ke depan Indonesia akan menghadapi penyelenggaraan politik elektoral (Pemilu), mulai dari Pilkada kemudian setelah itu Pileg dan Pilpres 2019. Tentu masyarakat butuh figur Panglima TNI yang tegas, yang punya komitmen untuk menjaga netralitas di tengah dinamika politik," kata dia.
Saran ini disampaikan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Imparsial, Elsam, Kontras, Setara Institute, ICW dan Lingkar Madani Indonesia dalam konferensi pers di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2017). Pernyataan tersebut terkait Gatot yang akan memasuki pensiun awal Maret 2018.
"Pengalaman dari dinamika politik sebelumnya, terutama akibat akrobat akrobat politik yang dilakukan oleh Panglima TNI sekarang ini (Gatot Nurmantyo) harus menjadi catatan Presiden Jokowi dalam memilih Panglima TNI baru," kata Wakil Direktur Imparsial, Gufron Mabruri.
Menurut dia sosok Panglima TNI ke depan tak hanya harus memiliki komitmen pembangunan kekuatan pertahanan yang maju dan kuat saja, melainkan juga berkomitmen untuk reformasi keamanan yang dimandatkan reformasi 1998. Sebab mandat reformasi keamanan sampai sekarang belum direalisasikan.
"Kita juga butuh sosok Panglima TNI yang punya integritas dan fokus pada fungsi serta tugasnya. Bukan sosok yang melakukan langkah-langkah bersifat politis di ranah publik," ujar dia.
Selain itu, pengganti Gatot yang akan pensiun empat bulan lagi harus sosok yang bisa meningkatkan profesionalitas TNI. Jangan sampai Panglima TNI yang baru ikut berpolitik, mengingat tahun akan ada Pilkada Serentak dan persiapan menghadapi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Apalagi ke depan Indonesia akan menghadapi penyelenggaraan politik elektoral (Pemilu), mulai dari Pilkada kemudian setelah itu Pileg dan Pilpres 2019. Tentu masyarakat butuh figur Panglima TNI yang tegas, yang punya komitmen untuk menjaga netralitas di tengah dinamika politik," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
-
Fitur Airbus A400M: Isi Bahan Bakar di Udara, Manuver Anti-Rudal
-
Deretan Teknologi Airbus A400M: Isi Bahan Bakar di Udara, Manuver Anti-Rudal
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah
-
Ketua BAM DPR Aher Janji UU Ketenagakerjaan Baru akan Lebih Baik Usai Temui Buruh KASBI
-
Lewat Kolaborasi dengan Iko Uwais di Film TIMUR, BNI Dukung Industri Film Nasional
-
Internet di Indonesia Masih Belum Merata, Kolaborasi Infrastuktur adalah Jalan Pintasnya
-
Aksi Buruh KASBI di DPR Bubar Usai Ditemui Aher, Janji Revisi UU Ketenagakerjaan
-
Komoditas Nikel Indonesia Menguat, Hilirisasi Jadi Kunci
-
Bahlil Sarankan Mantan Presiden Dapat Anugerah Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Soeharto
-
Ajukan PK, Adam Damiri Akan Hadirkan Enam Ahli di Sidang Asabri