Suara.com - Novi alias NW (30), tersangka penganiayaan anak kandungnya sendiri hingga tewas, dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (14/1/2017). Ia dibawa untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
“Pemeriksaan itu untuk memastikan, apakah tersangka mengalami gangguan kejiwaan atau tidak terkait penganiayaan yang menyebabkan korban berinisial GW 95) meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyaraka Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa siang.
Sementara ini, kata dia, tak ada gejala yang menunjukkan kejiwaan Novi terganggu selama diperiksa di Polres Jakarta Barat. Semua pertanyaan penyidik bisa lancar dijawab Novi.
"Lancar, biasa saja. Bisa jawab apa yang ditanyakan penyidik, dan dia memberikan jawaban normal-normal aja," terangnya.
Selain itu, Argo juga mengatakan polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah korban. Hal itu untuk memastikan penyebab kematian bocah malang tersebut.
Novi menganiaya anak kandungnya hingga tewas lantaran kesal terhada kebiasan korban yang sering mengompol. Puncaknya penganiayaan itu dilakukan Novi, Sabtu (11/11) malam.
Tak hanya mengikat tangan dan kaki anaknya. Novi juga menyemprotkan obat serangga ke bagian wajah korban karena tak tahan dengan suara tangisan sang anak.
Karena masih tetap merengek, tersangka kemudian juga membekap wajah korban dengan kantong plastik warna merah.
Baca Juga: Besok, Partai Nasdem Deklarasi Usung Jokowi di Pilpres 2019
Novi kemudian diringkus polisi tak lama setelah korban dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.
Atas perbuatannya itu, Novi dijerat Pasal 80 ayat (3) Juncto Pasal 76 C Undang Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak.
Kalau terbukti besalah, Novi terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Alasan Ini yang Bikin Dokter Helmi Pegang Dua Pucuk Senpi
-
Hari Ini, Polisi Gelar Prarekonstuksi Penembakan Dokter Letty
-
Tekan Korupsi Pelayanan Masyarakat, Polda Metro Luncurkan e-BPKB
-
Meracau ke Wartawan, Polisi Yakin Kejiwaan Dokter Helmi Sehat
-
Polisi Cari Penjual 2 Pistol ke Dokter Helmi yang Tembak Istri
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting