Suara.com - Seorang jurnalis di Bandung, Adi Marsiela menjadi korban kekerasan kepolisian di sidang pembacaan vonis penyebar video pernyataan Basuki Tjahaja Purnama, Buni Yani, Selasa (14/11/2017). Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandung mengecam tindakan kekerasan yang terjadi kepada jurnalis Suara Pembaruan itu.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung memutus terdakwa dugaan pelanggar Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Buni Yani. Setelah sidang yang berjalan selama kurang lebih enam jam tersebut, Buni dinyatakan bersalah, dan menerima vonis 1,5 tahun penjara.
Sejak hakim membacakan amar putusan, kondisi ruangan sidang sudah tidak kondusif. Massa pendukung Buni yang menyesaki ruang sidang teriak-teriak dan mengumpat hakim.
Keadaan semakin kacau setelah hakim meninggalkan ruang sidang. Pihak kepolisian langsung membuat barikade untuk mengamankan jaksa penuntut umum.
Seiringan dengan itu, puluhan jurnalis yang menggantung tanda pengenal di dadanya hadir di ruang sidang dengan spontan langsung mendekati sumber berita. Di antaranya, jaksa dan terdakwa juga kuasa hukumnya.
Saat itu, posisi Buni Yani tengah di kelilingi oleh kuasa hukumnya yang berjumlah lebih dari lima orang. Ada sekitar lima jurnalis mencoba untuk meminta pernyataan dari Buni Yani. Adi Marsiela salah satu jurnalis yang menghampiri Buni Yani untuk melakukan wawancara.
Buni Yani sempat melontarkan pernyataannya kepada jurnalis. Buni pun nampak bersedia untuk diwawancara jurnalis.
"Ini kriminalisasi. Ini sebuah pemantik revolusi, karena ini tidak adil," ujar Buni yang terekam di recorder milik Adi Marsiela.
Namun, belum tuntas proses wawancara tersebut, kuasa hukum Buni Yani meminta jurnalis untuk minggir. Namun, karena suasana tak kondusif dengan banyaknya jurnalis yang kemudian ikut menyodorkan alat rekam ke Buni Yani, kuasa hukum Buni Yani meminta pengamanan dari massa pendukung Buni.
Baca Juga: Divonis Penjara 1 Tahun 6 Bulan, Buni Yani Tak Terima
Menurut salah satu saksi, kuasa hukum Buni Yani ketakutan kliennya akan ditahan. Karena saat persidangan mereka belum jelas mendengar perintah penahanan dari hakim. Karena pembacaan amar putusan terganggu oleh teriakan pengunjung sidang.
Hanya hitungan detik, beberapa orang pendukung Buni dengan reaktif mendorong dan menarik jurnalis yang berupaya mendapatkan keterangan dari Buni Yani. Sempat terjadi percekcokan antara jurnalis dengan salah satu pendukung Buni. Kondisi semakin tidak terkendali, jurnalis semakin disudutkan dengan dorongan dan tarikan. Adi Marsiela yang masih berada di dekat Buni Yani terus didorong oleh para pendukung Buni.
Ketua AJI Bandung, Ari Syahril Ramadhan mengatakan pasal 4 ayat 3 Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers menyebut, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Tindakan yang dilakukan massa pendukung Buni merupakan salah satu pemberangusan hak jurnalis mencari infomasi.
“Ada konsekuensi pidana dari menghalangi tugas jurnalis, yakni pidana paling lama dua tahun dan denda paling besar Rp 500 juta. Kami menuntut kepolisian untuk mengusut kasus ini,” ujar Ari.
Ari juga mengecam aparat kepolisian yang melakuka tindak kekerasan terhadap Adi Marsiela. Menurutnya, kejadian ini bermula saat sejumlah anggota kepolisian yang berjaga bereaksi setelah melihat ada keributan antara jurnalis massa pendukung Buni. Salah satu dari mereka menarik Adi hingga ke luar ruang sidang.
Setelah itu, anggota kepolisian yang awal menggiring menyerahkan Adi pada rekannya. Saat ditarik oleh rekannya itu, leher Adi dikepit secara kuat dan dibawa layaknya pelaku kejahatan atau maling ayam.
Dalam kondisi tersebut Adi berusaha melepaskan diri dari cekikan polisi itu. Polisi langsung meradang. Dan belasan anggota polisi yang lain langsung mengerubungi Adi.
"Saya nggak diterima diperlakukan seperti itu," ujar Adi.
Adi lalu dikerubuni oleh sejumlah polisi. Salah satu jurnalis yang mengenal Adi mencoba menolongnya. Ia melindungi Adi dari sejumlah anggota Polisi yang mencoba memukuli Adi. Aksi dugaan percobaan pengeroyokan tersebut hanya terjadi sekitar kurang dari satu menit. Adi segera dievakuasi ke sebuah ruangan.
Kondisi Adi saat ini baik-baik saja. Dia masih bisa mengirim laporan ke kantornya. Namun, di jidatnya nampak ada bekas cakaran.
“Polisi sebagai aparat penegak hukum seharusnya memberikan perlindungan pada Adi dan jurnalis yang tengah melakukan tugas. Bukan malah melakukan tindak kekerasan terhadap jurnalis. Beruntung Adi tidak terluka karena terhalangi oleh jurnalis lain,” tukas Ari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan