Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Jakarta, Selasa (17/1/2017). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengimbau Ketua DPR yang juga Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk kooperatif dengan proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebagai teman, Surya Paloh meminta Novanto buka-bukaan.
"Itu terserah pada yang bersangkutan (praperadilan dan judicial review), tidak ada hal yang lain kecuali keprihatinan yang kita rasakan, apa yang ingin kita gembirakan, teman dalam keadaan susah, terkejar, bagaimana keadaan keluarganya, pasti ada konsekuensi psikologis sosial," kata Surya Paloh di rapat kerja nasional Partai Nasional Demokrat di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).
Surya Paloh meminta Novanto untuk menjelaskan semuanya kepada penegak hukum mengenai kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menjeratnya.
"Kalau saya bisa mengatakan, ya udah, hadapin ajalah Nov, kan apa yang terjadi kamu katakan di sana, kalau kamu merasa ini mengada-ada, kamu harus beri tahu juga kepada rakyat Indonesia ini mengada-ada," katanya.
Surya Paloh mengatakan sebaiknya Novanto berani bersikap jujur.
"Tapi kalau memang kamu ada niat ini, memang ini ada kekurangan, ada kesilapan, kamu nggak usah malu juga, saya tetap berteman dan saya prihatin, terlepas juga masalah kasus ini," kata Surya Paloh.
Sejumlah penyidik KPK, pada Rabu (15/11/2017), malam, mendatangi kediaman Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kedatangan penyidik untuk menjemput paksa Novanto yang kini menjadi tersangka dugaan korupsi e- KTP. Surat perintah penangkapan diterbitkan KPK karena dia sudah tiga kali mangkir dari panggilan KPK sebagai saksi dan mangkir pada panggilan pertama sebagai tersangka pada (15/11/2017).
Hingga sekarang, belum diketahui dimana Novanto berada.
"Itu terserah pada yang bersangkutan (praperadilan dan judicial review), tidak ada hal yang lain kecuali keprihatinan yang kita rasakan, apa yang ingin kita gembirakan, teman dalam keadaan susah, terkejar, bagaimana keadaan keluarganya, pasti ada konsekuensi psikologis sosial," kata Surya Paloh di rapat kerja nasional Partai Nasional Demokrat di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2017).
Surya Paloh meminta Novanto untuk menjelaskan semuanya kepada penegak hukum mengenai kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang menjeratnya.
"Kalau saya bisa mengatakan, ya udah, hadapin ajalah Nov, kan apa yang terjadi kamu katakan di sana, kalau kamu merasa ini mengada-ada, kamu harus beri tahu juga kepada rakyat Indonesia ini mengada-ada," katanya.
Surya Paloh mengatakan sebaiknya Novanto berani bersikap jujur.
"Tapi kalau memang kamu ada niat ini, memang ini ada kekurangan, ada kesilapan, kamu nggak usah malu juga, saya tetap berteman dan saya prihatin, terlepas juga masalah kasus ini," kata Surya Paloh.
Sejumlah penyidik KPK, pada Rabu (15/11/2017), malam, mendatangi kediaman Novanto di Jalan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kedatangan penyidik untuk menjemput paksa Novanto yang kini menjadi tersangka dugaan korupsi e- KTP. Surat perintah penangkapan diterbitkan KPK karena dia sudah tiga kali mangkir dari panggilan KPK sebagai saksi dan mangkir pada panggilan pertama sebagai tersangka pada (15/11/2017).
Hingga sekarang, belum diketahui dimana Novanto berada.
Komentar
Berita Terkait
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan, Surya Paloh Ucapkan Selamat Kepada Keluarga Besar Pak Harto
-
Surya Paloh: Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Pro Kontra Urusan Nanti
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
Terkini
-
Natal Dijaga Ketat, Brimob Sterilisasi Total Gereja Katedral Jakarta
-
Komisi VIII Dorong Percepatan Revisi UU Kebencanaan Usai Banjir Sumatera, Peran BNPB Bakal Diperkuat
-
Polisi Periksa Pemilik Email Pengirim Pesan Teror Bom ke 10 Sekolah di Depok, Apa Motifnya?
-
Misteri Sosok Kamila Hamdi: Identitas Asli atau Akun Retasan di Balik Teror Bom 10 Sekolah di Depok?
-
Misteri Isi Email Teror Bom 10 SMA di Depok: Ada Nama Kamila Luthfiani, Ngaku Korban Perkosaan
-
Prabowo Mau Tata Ulang Kota, DPR: Perlu Tangan Besi Lawan Cengkeraman Pengusaha
-
Pemerintah Targetkan Sampah Bantargebang Hilang 2 Tahun, Pramono Tinggal Tunggu Arahan Bangun PLTSa
-
Panglima TNI Rotasi 187 Perwira Tinggi, Mayoritas dari Angkatan Darat
-
Saksi Sebut Pertamina Gunakan Kapal Jenggala Bango karena Stok Gas Kritis
-
Ancaman Wabah Mengintai Pengungsi Bencana Sumatra, Pakar Ingatkan Risiko ISPA hingga Kolera