Dokter yang merawat Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo [suara.com/Bowo Raharjo]
Dokter Bimanesh Sutarjo mengatakan ketika tersangka Setya Novanto masuk Rumah Sakit Medika Permata Hijau pada Kamis (16/11/2017) sekitar pukul 19.00 WIB, langsung mendapatkan penanganan tim dokter.
"Dilihat secara fisik dari luar, memang kemarin kita menyaksikan ada cedera kepala. Kamu belum bisa klasifikasikan ringan atau berat. Ada di pelipis sebelah kiri," katanya kepada wartawan di RS Medika Permata Hijau, Jalan Kebayoran Lama, nomor 64, Jakarta Barat, Jumat (17/11/2017).
Ketika ditanya apakah bagian tubuh Novanto yang mengalami patah tulang, Bimanesh mengatakan tidak ada.
"Kalau menurut saya karena ada penyakit lain yang bisa membahayakan jiwa ya saya segera rawat akibat kecelakaan. Itu pun setelah ada hasil dari dokter ahli saraf nanti," kata dia.
"Diagnosis yang lain saya belum bisa jelaskan, karena itu rahasia jabatan dan rahasia rumah sakit. Kami mohon sama sama menghargai. Kami tidak boleh sembarangan memberikan informasi medis," Bimanesh menambahkan.
Bimanesh tidak mau menjelaskan secara rinci kondisi pasien karena dibatasi etika.
BImanesh melibatkan tim untuk menangani Novanto.
"Saya juga melibatkan dokter spesialis bidang saraf dan kemudian karena ada juga masalah di jantungnya, maka kami pakai dokter jantung. Supaya lengkap dalam memberi kesimpulan medis," ujar Bimanesh.
Pagi tadi, sekitar jam 06.00 WIB, kondisi Novanto, katanya, masih lemah.
"Bertahanlah. Perlu waktu. Setiap orang kan tidak sama merespon obat," kata dia tanpa menyebutkan obat apa yang diberikan.
"Dilihat secara fisik dari luar, memang kemarin kita menyaksikan ada cedera kepala. Kamu belum bisa klasifikasikan ringan atau berat. Ada di pelipis sebelah kiri," katanya kepada wartawan di RS Medika Permata Hijau, Jalan Kebayoran Lama, nomor 64, Jakarta Barat, Jumat (17/11/2017).
Ketika ditanya apakah bagian tubuh Novanto yang mengalami patah tulang, Bimanesh mengatakan tidak ada.
"Kalau menurut saya karena ada penyakit lain yang bisa membahayakan jiwa ya saya segera rawat akibat kecelakaan. Itu pun setelah ada hasil dari dokter ahli saraf nanti," kata dia.
"Diagnosis yang lain saya belum bisa jelaskan, karena itu rahasia jabatan dan rahasia rumah sakit. Kami mohon sama sama menghargai. Kami tidak boleh sembarangan memberikan informasi medis," Bimanesh menambahkan.
Bimanesh tidak mau menjelaskan secara rinci kondisi pasien karena dibatasi etika.
BImanesh melibatkan tim untuk menangani Novanto.
"Saya juga melibatkan dokter spesialis bidang saraf dan kemudian karena ada juga masalah di jantungnya, maka kami pakai dokter jantung. Supaya lengkap dalam memberi kesimpulan medis," ujar Bimanesh.
Pagi tadi, sekitar jam 06.00 WIB, kondisi Novanto, katanya, masih lemah.
"Bertahanlah. Perlu waktu. Setiap orang kan tidak sama merespon obat," kata dia tanpa menyebutkan obat apa yang diberikan.
Kecelakaan tersebut terjadi ketika penyidik KPK sedang mencari keberadaan Novanto. Sebelum itu, KPK menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Novanto karena dia berulangkali tak mau memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagi saksi maupun tersangka kasus korupsi e-KTP. [Julistania]
Komentar
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres
-
Transformasi Posyandu: Dari Layanan Kesehatan Menuju 6 Standar Pelayanan Minimal
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Heboh 'Tot tot Wuk Wuk' di Jalan, DPR Desak Polisi Hentikan Kawal Orang Nggak Penting Termasuk Artis
-
Skandal Subuh di Rumah Janda: Momen Kapolsek Brangsong Digerebek Warga, Cuma Pakai Sarung dan Kaos
-
Alarm Darurat Program MBG: Ribuan Siswa Jadi Korban, Dapur Jorok dan Dugaan Vendor Fiktif Terkuak