Suara.com - Perjuangan keras kembali harus dilalui Greysia Polii/Apriani Rahayu di Hong Kong Open Super Series 2017. Menghadapi unggulan ketujuh asal Cina, Huang Yaqiong/Yu Xiaohan, di perempat final, Jumat (24/11), Greysia/Apriani menang 19-21, 21-11 dan 21-16.
Hasil ini menjadi kali kedua bagi Greysia/Apriani itu bermain hingga rubber game di turnamen bulutangkis berhadiah total 400 ribu dolar AS (sekitar Rp5,4 miliar) ini.
Pertama adalah di babak kedua kala menghadapi wakil Korea Selatan, Chang Ye Na/Jung Kyun Eun, Kamis (23/11/2017). Ketika itu, Greysia/Apriani harus berjuang selama 1 jam 26 menit sebelum menaklukkan Chang/Jung dengan skor, 16-21, 24-22, dan 25-23.
Sementara itu, Greysia/Apriani sempat unggul di awal game pertama atas Huang/Yu. Namun, pasangan ganda putri Indonesia ini malah balik tersusul oleh lawan, sehingga harus kalah tipis 19-21.
Baru ketika masuk ke game dua, Greysia/Apriyani merubah strategi mereka di lapangan. Beruntung di game penentu, Greysia/Apriani juga berhasil merebut kemenangan.
"Di game pertama kami nafsu mau menyerang terus dan mereka sudah jagain. Game kedua kami belajar dari game pertama, harus tenang, tahan emosi, atur tempo dan tahan-tahan nafsu," kata Greysia memaparkan kunci kemenangannya.
"Mereka mainnya kencang. Dua-duanya sama sulitnya, cuma lebih bahaya Huang Yaqiongnya," Apriani menimpali.
"Lawan kami bukan lawan yang mudah dari awal. Mereka bagus, jadi otomatis kami susah juga lawan mereka," Greysia menambahkan.
Baca Juga: PAN: Sosok Pengganti Novanto, Harus Miliki Integritas Tinggi
Di semifinal, pasangan senior-junior pelatnas PBSI ini akan berhadapan dengan Huang Dongping/Li Wenmei (Cina), Sabtu (25/11/2017). Meski di atas kertas masih lebih diuntungkan dari lawan, Greysia/Apriani mengaku waspada dalam menghadapi lawannya.
"Besok siap ramai lagi, siap capek. Intinya kami harus mempersiapkan kami berdua aja. Makan yang bagus, istirahat yang bagus dan recovery aja," ujar Greysia.
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
PBSI Patok Target Tinggi di Kumamoto Masters 2025 Dan Australia Open 2025
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
Terkini
-
Kepala BGN: Program MBG Penyumbang Terbesar Keracunan Pangan Nasional
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!
-
Soeharto Jadi Pahlawan, Media Asing Sorot Sisi Gelap Diktator dan Pembantaian Massal