Suara.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, mengungkapkan Amerika Serikat sengaja “menggoreng” proyek senjata nuklir Korea Utara menjadi isu menakutkan sebagai kedok untuk mendongkrak naik penjualan persenjatannya di wilayah Asia, terutama Korea Selatan dan Jepang.
Lavrov, seperti dilansir Rusia Today, Sabtu (25/11/2017), mengatakan taktik AS untuk kepentingan bisnis persenjataan tersebut tidak bisa diterima secara etiket.
“Rusia tak bisa menerima taktik AS yang menggunakan proyek persenjataan nuklir Korut sebagai cara memompa penjualan senjata dan peralatan militer ke Asia,” tegas Lavrov saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Jepang taro Kono di Moskow, Jumat (24/11).
Ia mengatakan, Rusia juga tak bisa menerima aksi AS itu karena justru memperburuk situasi di semenanjung Korea.
Tak hanya itu, Lavrov juga menilai taktik AS tersebut juga membuat upaya unifikasi atau penyatuan dua Korea secara damai dan demokratis kembali terhambat.
Lavrov turut menyatakan keprihatinannya terhadap Jepang maupun Korsel, karena mau tak mau harus membeli persenjataan dari AS setelah Korut menegaskan bakal mempertahankan kedaulatan sebagai negeri merdeka dari ancaman maupun sanksi ‘Pakde Sam’.
”AS menempatkan persenjataannya di kedua wilayah (Jepang dan Korsel) dengan kedok untuk meladeni ancaman nuklir Korut,” tukasnya.
Sebenarnya, kata dia, taktik “menggoreng isu nuklir” juga dijadikan kedok AS untuk memasarkan kelebihan produksi persenjataannya ke wilayah Eropa.
Baca Juga: Balas Dendam Militer Mesir atas Teror Masjid Al Rawdah
Ia mencontohkan, penempatan perisai rudal balistik AS yang ditempatkan di sejumlah negara Eropa anggota NATO, dengan alasan untuk melindungi mereka dari ancaman rudal nuklir Iran.
“Tapi, ajaibnya, kalau Anda lihat peta, seluruh perisai milik AS itu mengelilingi Rusia dan Tiongkok,” jelasnya.
Meski begitu, Lavrov menuturkan, Rusia tetap mengambil jarak atas keputusan Korut untuk terus mengembangkan persenjataan nuklir.
“Kami tak mendukung usaha Korut itu, karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Tapi, bagian lain resolusi DK-PBB itu juga harus dilakukan, yakni mempromosikan perundingan dengan Korut, bukan aksi militer,” tandasnya.
Berita Terkait
-
FBI Rilis Foto Penembak Charlie Kirk! Imbalan Rp 1,6 Miliar Menanti!
-
Charlie Kirk Tewas Ditembak di Leher: Kiprah dan Kontroversi Loyalis Setia Donald Trump
-
Detik-detik Charlie Kirk Ditembak saat Pidato di Depan Ratusan orang
-
Siapa Charlie Kirk? Aktivis dan Sekutu Donald Trump Tewas Ditembak saat Debat "Prove Me Wrong"
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota