Suara.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad meyakini pemeriksaan Katua DPR Setya Novanto oleh KPK sudah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
"Saya yakin betul ya (prosedur), saya tahu betul SOP yang ada di KPK ini serta hukum-hukum lain yang selalu diterapkan KPK," kata Abraham di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2017).
Menurut Abraham, KPK tidak mudah tetapkan seseorang untuk menjadi tersangka sebelum mendapatkan minimal dua alat bukti yang cukup.
Hal inilah yang seringkali membuat pengusutan kasus di KPK berlarut-larut dan seringkali dikritik oleh pihak di luar KPK.
"Sebenarnya lama itu karena KPK ingin betul-betul setiap kasus yang ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan itu form alat buktinya," ujar Abraham.
"Oleh karena itu tidak ada keraguan sedikitpun saya sebagai mantan pimpinan KPK yang tahu betul cara kerja penyidik KPK yang profesional dan jujur. Yang harus saya tekankan, saya yakin betul alat bukti itu sudah dipenuhi semuanya," Abraham menambahkan.
Menanggapi prosedur penetapan tersangka Novanto dibawa ke sidang praperadilan, menurut Abraham itu perkara lain. Namun ia mengimbau kepada masyarakat agar mengawasi jalannya praperadilan yang diajukan Novanto untuk kedua kalinya.
"Maksud saya kalau praperadilan itu diawasi oleh publik, media, saya berkeyakinan persidangan itu akan berlangsung fair dan adil. Karena apapun bentuknya, sama juga dengan proses penyelidikan dan proses penyidikan di KPK juga harus diawasi oleh publik," kata Abraham.
Baca Juga: Abraham Samad Yakin KPK Menang di Praperadilan Setnov Jilid II
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?