Suara.com - Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APPRI) Suharjo Nugroho melihat ada korelasi antara suburnya "hoax" (berita palsu) di Tanah Air dengan rendahnya minat baca masyarakat di Indonesia.
"Kenapa "hoax" laku di Indonesia, menurut saya ada dua. Pertama data dari Unesco menyebutkan minat baca di Indonesia itu 0,001 artinya satu orang dari 1.000 orang yang baca buku, sedikit banget," kata Suharjo dalam dialog Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/11/2017).
Data berikutnya dari hasil studi "Most Litered Nation in the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu Indonesia menduduki rangking ke 60 dari 61 negara paling rendah minat bacannya.
"Indonesia berada persis di bawah Thailand (59) dan di atas Bostawa, Afrika (61). Alasan yang kedua lanjutnya, pengguna gawai (gadged) di Indonesia mencapai 60 juta, urutan kelima di dunia terbesar. Tahun depan jumlahnya diperkirakan akan naik menjadi 100 juta, dan akan menjadi rangking keempat di dunia. Masyarakat Indonesia itu menatap layar telepon genggam bisa berjam-jam. Menatap layar bisa lebih lama dari pada menatap pasangan sendiri," ungkapnya, seperti diwartakan Antara.
Hasil studi lainnya juga menyebutkan, masyarakaf Indonesia paling cerewet di dunia maya. Urutan kelima dalam meng-tweet pesan di media sosial. Indonesia urutan kelima paling banyak ngetwet, diperparah lagi kebiasaan curhat di media sosial.
"Bayangkan orang yang ngak suka baca menatap gadget sembilan jam sehari, ya jadinya isinya hoax semua. Jadi kalau nggak baca hoax ya nyebarin hoax," imbuhnya.
Hasil studi lainnya menyebutkan, minat baca rendah tidak hanya terjadi pada orang yang berpendidikan rendah. Bahkan orang yang berpendidikan tinggi, juga ikut menyebarkan hoax dan kena "hoax" juga.
"Orang lebih banyak mengikuti media sosial lambe turah ketimbang kompas," kata Suharjo.
Menurut Suharjo, masyarakat luar heran dengan peredaran "hoax" di Indonesia, karena di beberapa negara "hoax" tidak bisa beredar. Di Jepang tidak boleh menyebarkan hoax, di Tiongkok akan kena tembak, karena negara Komunis, sedangkan di Filiphina, orang yang menyebarkan hoax akan hilang entah kemana.
Baca Juga: Ini Bahaya Berita Hoax Kata TNI
"Kalau di negara luar yang menyebarkan hoax adalah pemerintahnya, di Indonesia semua orang menyebarkan hoax," papar Suharjo.
Konvensi Nasional Humas 2017 dihadiri oleh 500 praktisi, akademisi, Perhumas seluruh Indonesia. Berlangsung selama dua hari 27-28 November 2017. Hari pertama diisi dengan seminar dan dialog, salah satu sesi dialog membas tentang Indonesia berbicara baik dan peta jalan kehumasan Indonesia kolaborasi forum kehumasan.
Sesi ini menghadirkan pembicara Rosita Niken W selaku Ketua Badan Koordinasi Kehumasan Masyarakat (Bakohumas), Dwi Pungky (Bank Indonesia), Ahmad Reza (Ketua Forum Humas BUMN), Endah Kartikawati (Ketua Ikatan Pranata Humas), Prita Kemal Gani (Ketua ASEAN Public Relations Network), Suharjo Nugroho (Ketua APPRI).
Menurut Rosita saat ini banyak info negatif yang tujuannya menimbulkan emosi pada publik. Ada upaya-upaya agar penduduk tidak percaya pada pemimpin.
"Untuk bisa bicara baik, perlu upaya untuk mengeliminasi informasi yang buruk (ujaran kebencian, hoax) yang setiap saat membanjiri media sosial," tutup Rosita.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
Terkini
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?
-
Presiden Prabowo Turun Tangan Atasi Kasus Keracunan MBG, Ini Instruksi Detailnya!
-
Terungkap! Ini Identitas dan Pangkat Anggota TNI Penganiaya Pegawai Artis Zaskia Adya Mecca
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo