Suara.com - Ketua Frkasi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta Gembong Warsono mengkritik jumlah Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan di era Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Jumlahnya dinilai terlalu gemuk untuk ukuran daerah.
Gembong menilai anggaran Rp28 miliar yang diusulkan pemerintah DKI ke dalam RAPBD Jakarta tahun 2018 untuk membiayai gaji 74 TGUPP berlebihan.
"Berkaitan dengan kemarin yang kita bicarakan sampai berbusa-busa, kita bahas di sini kaitan dengan alokasi anggaran TGUPP. Hari ini tidak dimunculkan apakah ada efisiensi atau tidak. Dari jumlah yang 74 jadi berapa? Kemudian alokasi anggaran yang kita glontorkan jadi berapa?" ujar Gembong saat rapat Banggar di gedung DPRD Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Jumlah TGUPP yang diusulkan prmerintah DKI terlalu banyak. Tim tersebut nantinya akan bertugas untuk membantu Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno.
"Untuk mengurus republik ini saja nggak sampai 74 orang Pak. Ini ngurus DKI 74 orang, kita harus glontorkan uang yang begitu besar?" kata Gembong.
Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah menjelaskan, Anies sengaja menganggarkan Rp28 miliar ke dalam RAPBD Jakarta untuk membayar gaji TGUPP. Dengan uang tersebut, pembantu gubernur dan wagub DKI akan lebih mudah dilakukan pengawasan.
"Kalau tim ini dibiayai APBD kontrol pimpinan yang bersangkutan akan ketat sekali karena ini diangkat SK gubernur. Tingkat kehadiran ya dikontrol dengan ketat," kata Saefullah.
"Produktifitasnya dilakukan evaluasi secara terus menerus," Saefullah menambahkan.
Rencananya TGUPP di era Anies dan Sandi akan terdiri dari 5 bidang. Bidang percepatan pembangunan, bidang pencegahan korupsi, bidang harmonisasi regulasi, bidang pengelolaan pesisir, bidang ekonomi dan pembangunan.
Baca Juga: Sandiaga Bantah Tampung Mantan Timses di Tim Gubernur
Tim tersebut, kata Saefullah, akan bekerja satu tempat dengan Anies dan Sandiaga. Dengan begitu seluruh persoalan yang dihadapi pemerintah DKI diharapkan bisa cepat diputus dan ditindaklanjuti.
"Rencananya tim ini akan bekerja dalam satu ruangan dengan gubernur dan wakil gubernur. Gubernur dan wakil gubernur akan bekerja satu tempat. Tektokmya detik perdetik," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting