Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/10).
Politikus Golkar Yorrys Raweyai mengatakan rencana penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa tak terganggu oleh praperadilan yang diajukan Setya Novanto. Yorry berharap Novanto yang kini ditahan KPK segera diganti.
"Nggak ada urusan sama itu (gugatan praperadilan). Itu kan masalah pribadi dia bukan masalah Golkar," kata Yorrys, Kamis (30/11/2017).
Yorrys pernah dipecat Novanto dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar. Yorrys berharap munaslub diselenggarakan secepatnya.
"Iyalah (munaslub harus dilakukan) sebelum tanggal 15 (Desember 2017)," kata Yorrys.
Mengenai pertemuan sebagian pimpinan DPD Partai Golkar tingkat provinsi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, hari ini, menurut Yorrys, itu bagian dari dialog untuk meminta pandangan.
"Karena kan Golkar memberi dukungan ke beliau. Minta izin kepada Jokowi untuk secara eksplisit menyampaikan bahwa ia ikhlas melepas Airlangga memimpin Golkar dan Golkar tetap solid mendukung Airlangga. Dan mohon beliau bisa hadir dalam munaslub," katanya.
Setelah menemui Presiden di Istana Kepresidenan, Bogor, puluhan ketua DPD menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
"Iya setelah bertemu Bapak Presiden Jokowi, para DPD I ketemu Pak JK," kata Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui telepon. Pertemuan dengan Jusuf Kalla berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.
Isi pembicaraan dengan Jusuf Kalla, antara lain seputar rencana musyawarah nasional luar biasa untuk memilih ketua umum pengganti Setya Novanto.
"Intinya sama, kami kan biar ingin cepat selesai," ujar dia.
Pertemuan dengan Jokowi tadi, kata Dedi, juga membahas perihal suksesi pemilihan ketua umum Golkar pasca Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi.
"Ini adalah inisiatif DPD I yang meminta bertemu Presiden. Kami melakukan pembicaraan yang diisi oleh 30 ketua DPD se-Indonesia. Di dalam tadi menyampaikan perkembangan situasi Golkar terkini," kata Dedi.
Jokowi, kata Dedi, memberikan perhatian terhadap Golkar -- partai pendukung pemerintah.
"Untuk itu Golkar harus menjaga soliditas, kemudian kekompakan diantara sesama keluarga besar, sehingga survive menghadapi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," ujar dia.
"Nggak ada urusan sama itu (gugatan praperadilan). Itu kan masalah pribadi dia bukan masalah Golkar," kata Yorrys, Kamis (30/11/2017).
Yorrys pernah dipecat Novanto dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar. Yorrys berharap munaslub diselenggarakan secepatnya.
"Iyalah (munaslub harus dilakukan) sebelum tanggal 15 (Desember 2017)," kata Yorrys.
Mengenai pertemuan sebagian pimpinan DPD Partai Golkar tingkat provinsi dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, hari ini, menurut Yorrys, itu bagian dari dialog untuk meminta pandangan.
"Karena kan Golkar memberi dukungan ke beliau. Minta izin kepada Jokowi untuk secara eksplisit menyampaikan bahwa ia ikhlas melepas Airlangga memimpin Golkar dan Golkar tetap solid mendukung Airlangga. Dan mohon beliau bisa hadir dalam munaslub," katanya.
Setelah menemui Presiden di Istana Kepresidenan, Bogor, puluhan ketua DPD menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinas Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
"Iya setelah bertemu Bapak Presiden Jokowi, para DPD I ketemu Pak JK," kata Ketua DPD I Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui telepon. Pertemuan dengan Jusuf Kalla berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB.
Isi pembicaraan dengan Jusuf Kalla, antara lain seputar rencana musyawarah nasional luar biasa untuk memilih ketua umum pengganti Setya Novanto.
"Intinya sama, kami kan biar ingin cepat selesai," ujar dia.
Pertemuan dengan Jokowi tadi, kata Dedi, juga membahas perihal suksesi pemilihan ketua umum Golkar pasca Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi.
"Ini adalah inisiatif DPD I yang meminta bertemu Presiden. Kami melakukan pembicaraan yang diisi oleh 30 ketua DPD se-Indonesia. Di dalam tadi menyampaikan perkembangan situasi Golkar terkini," kata Dedi.
Jokowi, kata Dedi, memberikan perhatian terhadap Golkar -- partai pendukung pemerintah.
"Untuk itu Golkar harus menjaga soliditas, kemudian kekompakan diantara sesama keluarga besar, sehingga survive menghadapi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019," ujar dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Penyebar Meme Bikin Underbow Golkar Ngamuk, Bahlil Lahadalia Justru Santai: Sudahlah Saya Maafkan
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Pemerintah Dicap Tutup Mata atas Kediktatoran Soeharto, Rezim Nazi Hitler sampai Diungkit, Kenapa?
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
OTT di Ponorogo, KPK Tangkap Bupati Sugiri Sancoko, Sekda, hingga Adiknya
-
Istana Buka Suara Soal Pro dan Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tiba di KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Bungkam Soal OTT Terkait Jual Beli Jabatan
-
Prabowo Siap Beri 1,4 Juta Hektare Hutan ke Masyarakat Adat, Menhut Raja Juli Ungkap Alasannya!
-
Rezim Bredel Media, Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Berbahaya Bagi Demokrasi dan Kebebasan Pers!
-
OTT Bupati Ponorogo, PDIP Hormati Proses Hukum KPK, Bakal Ambil Keputusan Jika Sudah Tersangka
-
Indonesia Tegaskan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis
-
KPK Ngaku Amankan 13 Orang dalam OTT DI Jatim, Termasuk Bupati Ponorogo