Suara.com - Komando Amerika Serikat di kawasan Afrika (AFRICOM), membantah tuduhan adanya operasi yang digelar pasukan AS di Somalia pada Agustus, yang telah menyebabkan korban jiwa warga sipil.
"Setelah melakukan peninjauan menyeluruh atas operasi pimpinan militer Nasional Somalia dekat Bariire, Somalia, pada 25 Agustus 2017, dan tuduhan pembunuhan massal terhadap warga sipil, Komando Operasi Khusus Afrika (SOCAF) menyimpulkan bahwa korban jiwa berasal dari pihak pasukan musuh," ujar AFRICOM dalam pernyataan yang dilansir Anadolu Agency, Jumat (1/12/2017).
Pernyataan AFRICOM dirilis setelah situs berita AS The Daily Beast melaporkan, ada bukti kuat bahwa operasi pimpinan AS telah menewaskan 10 korban warga sipil, termasuk seorang anak kecil.
Menurut The Daily Beast, Angkatan Laut AS menembaki para petani di desa, menaruh sejumlah senjata di sebelah jasad mereka, kemudian memotret mereka agar seolah-olah mereka adalah pasukan bersenjata.
Selain itu juga dilaporkan, begitu investigasi tersebut dimulai, seorang pejabat pemerintah federal Somalia mengatakan kepada The Daily Beast bahwa korban penembakan adalah warga sipil, dan informasi tersebut ditutup-tutupi setelah adanya tekanan dari pemerintah AS ke pejabat Somalia.
AFRICOM membantah laporan tersebut, dan mengatakan bahwa SOCAF melakukan perencanaan dan koordinasi terperinci untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
"Komando AS untuk kawasan Afrika dan Departemen Pertahanan menanggapi tuduhan ini dengan sangat serius," tambah AFRICOM.
AS memiliki sekitar 500 pasukan di Somalia, dengan dua pusat militer baru di Mogadishu.
Baca Juga: Film Telanjang di Kamar Gas Kamp Konsentrasi Nazi Tuai Kecaman
Pasukan AS telah bekerja sama dengan pemerintah Somalia untuk memerangi kelompok teror al-Shabaab, yang terang-terangan menyatakan aliansinya dengan al-Qaeda.
Kelompok itu berperang melawan pemerintah Somalia yang diakui secara internasional untuk mengambil alih negara, sejak kelompok militan diusir dari Mogadishu oleh pasukan pimpinan Uni Afrika pada 2011.
Namun, AFRCIOM menolak klaim tersebut tanpa menanggapi cerita The Daily Beast. Mereka mengatakan bahwa SOCAF melakukan perencanaan dan koordinasi terperinci untuk mengurangi korban sipil, dan memastikan patuh terhadap Undang-Undang Konflik Bersenjata sebelum A.S melakukan operasi dengan mitranya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera