Suara.com - Cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali menyebabkan jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya ditutup selama 1 jam, Jumat (2/12/2017). Penutupan dilakukan pada pukul 12.30 WIB hingga 13.30 WIB.
"Aktivitas pelayanan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara selama satu jam karena cuaca buruk yakni angin kencang," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kecepatan angin di atas 20 knot/jam dinilai dapat membahayakan keselamatan kapal dan penumpang yang menyeberang di perairan Selat Bali, dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa atau sebaliknya.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar untuk aktivitas pelayaran dan selama penutupan selama satu jam, semua kapal diminta menghentikan aktivitasnya dan bersandar di pelabuhan terlebih dahulu," tuturnya.
Setelah angin kembali tenang, lanjut dia, aktivitas jalur penyeberangan di Selat Bali kembali berjalan normal dan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dibuka kembali pada pukul 13.30 WIB untuk menyeberangkan penumpang dan kendaraan.
"Tidak ada antrean kendaraan selama penutupan selama satu jam. Sehingga jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk kembali beroperasi lagi dan aktivitas pelayaran berjalan lancar," ujarnya.
Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry pada 30 November 2017 tercatat jumlah penumpang dari Pelabuhan Ketapang meningkat 28 persen dan jumlah kendaraan roda dua menurun 3 persen, serta jumlah kendaraan roda empat atau lebih, naik 58 persen dibandingkan periode yang sama pekan lalu.
Sementara jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk pada 30 November 2017 tercatat sebanyak 1.655 orang atau meningkat 61 persen, jumlah kendaraan roda sebanyak 3.735 unit atau meningkat 205 persen, dan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4.193 unit atau meningkat 35 persen dibandingkan pada Jumat (23/11/2017) pekan lalu.
"Jumlah penumpang dan kendaraan dari Pulau Bali menuju ke Pulau Jawa mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa hari terakhir akibat erupsi Gunung Agung, sehingga kami menyiagakan 32 kapal," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Cak Imin Akui 'Nyerah' Bersaing Politik, Puji Prabowo Presiden Paling Serius Perhatikan Petani
-
Ribuan Siswa Keracunan, FKBI Nilai Program MNG Telah Langgar Hak Konsumen Anak
-
Negara Bobol Rp17 Triliun! Pemerintah Akui 45% Bansos PKH dan Sembako Dinikmati Orang Tak Berhak
-
Tewasnya Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Misterius, Polisi Ungkap Fakta Ibu Kos dan TKP Lantai 3
-
Anak-Anak Keracunan, Belatung Ditemukan, Mengapa Program MBG Tak Juga Dihentikan?
-
Meski Berakhir Damai, Danpuspom TNI Pastikan Penyidikan Prajurit Pemukul Ojol Terus Berjalan
-
Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus 52 Jenderal untuk Reformasi Polri, Bongkar Pasang Besar-besaran Dimulai?
-
Khitanan Anak Kades di Bogor Bikin Geger! Mewahnya Kebangetan, Jalan Ditutup
-
Banyak Siswa Keracunan MBG, FKBI Menuntut Adanya Skema Ganti Rugi dan Pemulihan Korban