Suara.com - Mabes Polri tengah mencari penyebar informasi gembong teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Bahrun Naim, telah tewas dalam peperangan di Suriah.
"Kami menelusi jejaknya di media-media sosial. Siapa yang mengawali penyebaran info ini, sehingga kami bisa mengetahui dari mana mereka mendapat informasi itu,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, Senin (4/12/2017).
Martinus mengatakan, Bahrun yang juga terlibat dalam sejumlah aksi teroristik di Indonesia itu sejak lama diketahui berada di Suriah.
Bahrun juga telah menjadi target Polri, setelah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan kelas kakap.
Pengacara keluarga Bahrun, Anis Priyo Anshori, juga mengakui belum bisa memastikan kabar tewasnya Bahrun.
Anis mengakui terus berkoordinasi dengan keluarga Bahrun di Solo untuk mencari kepastian kabar Bahrun.
“Kabar itu beredar di grup Whatsapp. Lalu saya cek ke bapaknya Bahrun, belum ada kabar,” tutur Anis kepada Anadolu Agency.
Anis menuturkan, keluarga telah putus kontak dengan Bahrun semenjak kepergiannya ke Suriah untuk bergabung gerombolan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga: Serukan Perkosa Perempuan Pemakai Celana Jin, Pengacara Dipenjara
Keluarga Bahrun, menurut Anis, juga tidak mengetahui kabar istri dan anak Bahrun yang turut dibawa ke Suriah.
“Tidak ada komunikasi selama ini dengan keluarga,” tukasnya.
Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim lahir di Pekalongan pada tanggal 6 September 1983.
Dia adalah lulusan program D-3 Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelasa Maret.
Bahrun pergi ke Suriah untuk bergabung ISIS pada tahun 2014 dan hingga saat ini dianggap masih di Suriah dan tinggal di Raqqa.
Naim sering dikaitkan dengan kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah, yang diketahui telah berbaiat ke ISIS.
Berita Terkait
-
Polri Belum Pastikan Gembong ISIS Bahrun Naim Tewas di Suriah
-
Bahrun Naim, Gembong ISIS asal Indonesia Disebut Tewas di Suriah
-
Perang ISIS vs Taliban di Afghanistan, 9 Ribu Warga Mengungsi
-
Demi ISIS di Marawi, Terduga Teroris Nurhadi Titipkan Anak Istri
-
Anak-Anak Suriah Lolos dari Maut Setelah Bermain dengan Bom
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!