Suara.com - Polisi menilai bahwa kabar tewasnya teroris asal Indonesia, Bahrun Naim, yang viral di media sosial merupakan upaya gembong Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu mengelabui aparat penegak hukum.
“Bisa saja ia betul meninggal, bisa juga itu trik supaya tidak dikejar polisi,” kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian di Jakarta, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (5/12/2017).
Menurut Tito, pengelabuan ini karena krusialnya peran Bahrun sebagai perantara kelompok teroris ISIS yang bercokol di Suriah dengan gerombolan teroris lain di Indonesia.
"Kasus bom Thamrin, kasus Falatehan, dan beberapa kasus terorisme lainnya berhubungan langsung dengan Bahrun," terangnya.
Meski isu kematian Bahrun sudah ramai dikabarkan di media sosial sejak Senin (4/12), Tito mengatakan polisi belum dapat memastikan kebenarannya.
Tito menegaskan, polisi masih mencari sumber resmi akurat yang dapat mengkonfirmasi seperti counterpart Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di AS, Rusia, negara Arab, dan Inggris.
Selain itu, jajaran hubungan internasional dan Detasemen Khusus 88 Antiteror hingga kekinian belum memberikan konfirmasi kepada Polri.
"Maka itu kami belum bisa pastikan, kecuali ada orang kami yang melihat dengan mata kepala sendiri, baru diaanggap infonya reliable," tegasnya.
Baca Juga: JK Usul DPR Pakai 'Kursi Anti Ngantuk' Buatan Mahasiswa Unbraw
Tito mengatakan, polisi masih mencari siapa pelaku penyebaran isu ini. Namun, dia enggan menjelaskan secara rinci bagaimana metode yang digunakan polisi untuk melacak pelaku penyebar isu ini.
"Supaya nanti tidak ketahuan pelaku," tukasnya.
M Bahrun Naim Anggih Tamtomo (34) sudah lama masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polri, akibat keterkaitannya dengan sejumlah kelompok teroris Indonesia seperti Jemaah Islamiyah dan Mujahidin Indonesia Timur.
Alumnus Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, ini pernah dipenjara selama dua tahun karena menyimpan ratusan butir peluru milik anggota Jemaah Islamiyah.
Bahrun juga diduga terlibat dalam rencana aksi bom bunuh diri di istana, yang dilakukan jaringan teroris Bekasi.
Berita Terkait
-
Ada di Daerah ISIS, Kemenlu Susah Pastikan Kematian Bahrun Naim
-
Polisi Cari Penyebar Informasi Gembong ISIS Bahrun Naim Mati
-
Polri Belum Pastikan Gembong ISIS Bahrun Naim Tewas di Suriah
-
Bahrun Naim, Gembong ISIS asal Indonesia Disebut Tewas di Suriah
-
170 Ribu Personel Disiapkan Polri Amankan Pilkada Serentak 2018
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Uang Cicilan Rp 1,3 Miliar Disita KPK, Mercy BJ Habibie Batal Jadi Milik Ridwan Kamil
-
Disentil Buruh karena Lambat, DPR Janji Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Secara Terbuka
-
Pimpinan DPR RI Terima Draf RUU Ketenagakerjaan dari Koalisi Serikat Buruh
-
Fokus Infrastruktur, Pemprov Jateng Terus Kebut Perbaikan Jalan pada 2025
-
Cukai Rokok 2026 Tidak Naik, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati
-
Gibran Belajar Makan Empek-empek, Dokter Tifa Meledek: Pejabat Jadi Babu dan Babysitter ABK?
-
Mobil Mercy Antik B.J. Habibie Seret Ridwan Kamil ke Pusaran Korupsi, KPK Pastikan Panggil RK
-
Eks Pegawai KPK Ungkap Kisah Pilu Ibu Muda Ditahan Kasus Demo Agustus: Bayinya Terpaksa Putus ASI!
-
Alarm untuk Roy Suryo? Denny Darko Ramal Polemik Ijazah Jokowi Berakhir Bui: Mereka Akan Lupa Diri
-
Kabar Buruk! ICW Sebut Selama 2024; Kerugian Negara Tembus Rekor Rp279 T, Kinerja Aparat Anjlok