Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono [suara.com/Dian Rosmala]
Bakal calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Gerindra Ferry Juliantono mengatakan saat ini partainya tengah mencermati perkembangan kasus korupsi KTP berbasis elektronik. Menurut Ferry perkara yang telah menyeret Ketua DPR Setya Novanto berdampak ke pilkada Jawa Tengah.
"Sama seperti di Jawa Barat partai Gerindra juga sedang mencermati dinamika politik pada sosok, apakah petahana Pak Ganjar Pranowo jadi direkomendasikan PDI Perjuangan atau tidak," kata Ferry di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
"Ini juga ada kaitannya dengan apa yang dialami Pak Setya Novanto. Ini akan memiliki efek di Jawa Tengah apakah Pak Ganjar ini tetap diusung PDIP atau tidak. Ini yang sedang kita cermati," ujar Ferry.
Partai Gerindra sudah memiliki formulasi, apakah akan mengusung Ferry atau Sudirman Said, atau malah mereka dijadikan pasangan.
"Sekarang keputusannya sudah ada di tangan Pak Prabowo dan ketua umum - ketua umum partai. Saya sebagai bakal calon gubernur, saya dan Pak Sudirman menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo dan ketua umum lain," tutur Ferry.
Ferry siap menerima apapun keputusan yang nanti diambil Prabowo.
"Sebagai kader saya juga tetap siap apakah dipasangkan atau tidak. Jadi koalisi mudah-mudahan Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat. Syukur bisa dengan Golkar," kata Ferry.
Ganjar dalam surat dakwaan kasus e-KTP
Dalam surat dakwaan terhadap dua terdakwa kasus korupsi e-KTP Irman dan Sugiharto, nama Ganjar Pranowo disebut. Dia diduga menerima dana 520 ribu dollar AS lewat pengusaha Andi Narogong yang juga sudah menjadi tersangka dalam kasus itu.
Transaksi antara Ganjar dan Andi disebutkan terjadi di ruang kerja Mustoko Weni sekitar bulan September-Oktober tahun 2010. Sebagai wakil ketua Komisi II DPR kala itu, Ganjar disebut mendapat bagian 500 ribu dollar AS.
Ganjar juga disebut menerima uang dari Direktur Utama PT. Quadra Solution, Anang Sugiana Sudiharjo, melalui Miryam S. Haryani.
Berkali-kali Ganjar Ganjar telah menerima uang. Ketika dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat untuk terdakwa Andi Narogong pada Jumat (12/10/2017), Ganjar juga membantah.
Kala itu, menanggapi pertanyaan majelis hakim mengenai apakah terkait dengan bagi-bagi uang proyek e-KTP.
"Terima uang, maksudnya? Tidak sama sekali dan saya sudah pernah Jelaskan disidang waktu kesaksian untuk pak Sugiharto dan pak Irman," kata Ganjar.
"Sama seperti di Jawa Barat partai Gerindra juga sedang mencermati dinamika politik pada sosok, apakah petahana Pak Ganjar Pranowo jadi direkomendasikan PDI Perjuangan atau tidak," kata Ferry di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).
"Ini juga ada kaitannya dengan apa yang dialami Pak Setya Novanto. Ini akan memiliki efek di Jawa Tengah apakah Pak Ganjar ini tetap diusung PDIP atau tidak. Ini yang sedang kita cermati," ujar Ferry.
Partai Gerindra sudah memiliki formulasi, apakah akan mengusung Ferry atau Sudirman Said, atau malah mereka dijadikan pasangan.
"Sekarang keputusannya sudah ada di tangan Pak Prabowo dan ketua umum - ketua umum partai. Saya sebagai bakal calon gubernur, saya dan Pak Sudirman menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo dan ketua umum lain," tutur Ferry.
Ferry siap menerima apapun keputusan yang nanti diambil Prabowo.
"Sebagai kader saya juga tetap siap apakah dipasangkan atau tidak. Jadi koalisi mudah-mudahan Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat. Syukur bisa dengan Golkar," kata Ferry.
Ganjar dalam surat dakwaan kasus e-KTP
Dalam surat dakwaan terhadap dua terdakwa kasus korupsi e-KTP Irman dan Sugiharto, nama Ganjar Pranowo disebut. Dia diduga menerima dana 520 ribu dollar AS lewat pengusaha Andi Narogong yang juga sudah menjadi tersangka dalam kasus itu.
Transaksi antara Ganjar dan Andi disebutkan terjadi di ruang kerja Mustoko Weni sekitar bulan September-Oktober tahun 2010. Sebagai wakil ketua Komisi II DPR kala itu, Ganjar disebut mendapat bagian 500 ribu dollar AS.
Ganjar juga disebut menerima uang dari Direktur Utama PT. Quadra Solution, Anang Sugiana Sudiharjo, melalui Miryam S. Haryani.
Berkali-kali Ganjar Ganjar telah menerima uang. Ketika dihadirkan sebagai saksi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat untuk terdakwa Andi Narogong pada Jumat (12/10/2017), Ganjar juga membantah.
Kala itu, menanggapi pertanyaan majelis hakim mengenai apakah terkait dengan bagi-bagi uang proyek e-KTP.
"Terima uang, maksudnya? Tidak sama sekali dan saya sudah pernah Jelaskan disidang waktu kesaksian untuk pak Sugiharto dan pak Irman," kata Ganjar.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Drama Sengketa Pilkada Jateng Andika-Hendi vs Luthfi-Yasin: Pencabutan Gugatan Dikabulkan MK!
-
Sah, MK Resmi Cabut Gugatan Andika-Hendi Terkait Pilgub Jateng: Tak akan Dilanjutkan
-
Pihak Andika-Hendi Ungkapkan Alasan di Balik Pencabutan Gugatan Pilkada Jateng di Sidang MK
-
Misteri Pencabutan Gugatan Andika-Hendi di MK, Kubu Luthfi-Yasin: Kami Tak Tahu
-
MK Terima Surat Tim Andika-Hendi yang Cabut Gugatan Sengketa Pilkada Jateng
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta