Iran "sangat mengutuk" langkah Trump karena pengakuannya itu melanggar resolusi-resolusi PBB terkait konflik Israel-Palestina.
Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei sebelumnya mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang berupaya menimbulkan ketidakstabilan di kawasan dan memulai perang untuk melindungi keamanan Israel.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan ia tidak mendukung langkah "sepihak" Trump.
"Keputusan ini patut disayangkan dan Prancis tidak setuju. (Pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel) bertentangan dengan semua resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Macron di Aljir.
"Status Yerusalem merupakan masalah keamanan internasional yang mengkhawatirkan masyarakat internasional. Status Yerusalem harus ditentukan oleh Israel dan Palestina dalam kerangka perundingan di bawah pengawasan PBB," tegas Macron.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan tidak ada alternatif terhadap penyelesaian dua-negara antara Israel dan Palestina dan bahwa Yerusalem merupakan masalah penentuan status yang harus diselesaikan melalui perundingan langsung.
Sementara itu, Israel menyambut baik langkah Trump.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pesan melalui video yang direkam sebelumnya bahwa pengakuan Trump itu merupakan "sebuah langkah penting menuju perdamaian" dan "tujuan Israel sejak semula."
Netanyahu menambahkan bahwa kesepakatan perdamaian dengan Palestina harus mencakup pengakuan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel dan ia mendesak semua negara untuk mengikuti langkah yang telah dicontohkan Trump.
Baca Juga: Reaksi Paus Jelang Trump Restui Yerusalem Ibukota Israel
Dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Trump menunjukkan bahwa ia tidak peduli dengan peringatan yang berdatangan dari seluruh dunia bahwa pengakuan itu berisiko menimbulkan konflik memburuk terhadap situasi di Timur Tengah, yang sudah ricuh.
Yerusalem merupakan tempat suci bagi para penganut Islam, Yahudi dan Kristen.
Wilayah timur kota itu direbut oleh Israel dalam perang 1967 dan dinyatakan oleh Palestina sebagai ibu kota negara independen mereka kelak. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!
-
4 Kontroversi MBG Versi FSGI: Dari Makanan Mubazir hingga Ancaman Tunjangan Guru
-
Profil Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang Kehilangan Segalanya Usai Viral Cekcok dengan Tetangga
-
Nadiem Makarim Ditahan Kejagung, Pengamat Ungkit Pengadaan Chromebook di LKPP, Begini Katanya!
-
Gelar Rapat Paripurna Khusus, Puan Maharani Paparkan Capaian Kerja DPR Tahun 20242025
-
Polisi dan TNI Turun Tangan Amankan Objek Vital Kilang Pertamina Dumai yang Terbakar