Suara.com - Amerika Serikat akhirnya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota yang sah negara Israel. Pengakuan yang dideklarasikan Presiden Donald Trump, Rabu (6/112/2017), tersebut menuai pro kontra di penjuru dunia.
Pemimpin dan warga dunia banyak yang mengecam, bahkan mengutuk pidato Trump. Mereka menilai, pengakuan AS itu menjadi dasar Israel terus melakukan pendudukan di wilayah Palestina. Sebab, Palestina sudah mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya kelak.
Namun, tak sedikit pula yang menilai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel adalah sah tanpa perlu Trump mendeklarasikannya.
Hadassah Indonesia, yayasan yang mengedukasi tentang keberagaman khususnya terkait Yahudi dan Israel, menilai Yerusalem sejak dulu sebenarnya sudah lekat dengan bangsa dan agamaYahudi.
”Yerusalem sudah berkaitan sejak 4000 tahun yang lalu dengan bangsa Yahudi. Yerusalem dibangun oleh Raja Daud saat menjadi Raja Kerajaan Israel. Selama 33 tahun, Yerusalem sudah menjadi ibu kota Israel. Salomo, anak Daud membangun Bait Suci yang merupakan kiblat orang Yahudi di seluruh dunia,” jelas pendiri Hadassah Indonesia, Monique Rijkers kepada Suara.com, Kamis (7/12/2017).
Sebagai ibu kota Israel, Monique meyakini Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak bakal mengubah status Yerusalem sebagai kota suci tiga agama arus utama tradisi Abrahamik: Yahudi, Kristen, dan Islam.
”Kita lihat saja, Masjid Kubah Emas dan Masjid Al Aqsha tetap berdiri, dan berada di bawah pengaturan oleh Dewan Wakaf Yordania. Status Yerusalem sebagai ibu kota ini hanya bersifat peneguhan dari keberadaan Yerusalem, yang selama ini sudah dikenal sebagai ibu kota Israel oleh banyak orang Yahudi dan Kristen,” ungkapnya.
Menurut Monique, pemerintah Indonesia boleh saja menolak deklarasi AS mengenai status Yerusalem.
”Tetapi, kalau dipikir-pikir lagi, apakah saat pemerintah akan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya, Indonesia mau diintervensi oleh PBB dan negara lain? Tentu tidak, bukan? Yerusalem adalah ibu kota Israel, dulu, sekarang dan selamanya dengan atau tanpa pengakuan AS,” tegasnya.
Baca Juga: Reaksi Anak Ini Lucu Ketika Hidungnya Tergencet, Bikin Ngakak!
Karenanya, Monique meminta Indonesia sebaiknya berdiri di antara Israel dan Palestina guna menjadi mediator perdamaian.
Kalau Indonesia sudah memilih berada di salah satu pihak, entah Israel atau Palestina, akan sulit menjadi penengah.
Ia menuturkan, Israel dan Palestina adalah dua entitas berbeda dalam banyak hal. Tetapi keduanya berada di wilayah yang berdekatan.
”Karena itu, demi kedamaian, sebaiknya Indonesia mendukung penghentian terorisme yang dilakukan Hamas yang sudah menelan banyak korban. Hamas sudah dinyatakan sebagai organisasi teroris,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!