Pengacara Otto Hasibuan dan pengacara Fredrich Yunadi [suara.com/Maidian Reviani]
Anggota Fraksi Golkar Zainudin Amali tidak tahu kenapa dua pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi dan Otto Hasibuan, mendadak mengundurkan diri, Jumat (8/12/2017).
"Saya pribadi nggak tahu dinamika yang terjadi disana, karena kita belum dapat izin, sekarang ini yang bisa kunjung hanya penasihat hukum dan keluarga dekat istri dan anak, kami dari fraksi, kita tidak tahu. Kita mengikuti perkembangan dari teman-teman media juga," katanya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Novanto sendiri yang memilih tim pengacara untuk mendampingi selama proses hukum kasus korupsi e-KTP.
Fredrich dan Otto mundur tak lama setelah Maqdir Ismail bergabung ke dalam tim advokasi Novanto.
"Gini, apa yang sedang dijalani oleh Pak Setnov, proses hukumnya, pasti beliau yang tahu, mana yang baik mana yang kurang, karena untuk membuktikan bahwa beliau tidak terlibat itu harus sungguh-sungguh beliau lakukan, dan itu beliau dan keluarga dekat dan penasihat hukum. Kami yang ada diluar itu, kita nggak tahu, terjadi dinamika apa disana," kata Kepala Bidang Pembangunan Daerah dan Desa Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Saat ini, Novanto ditahan KPK dalam perkara korupsi proyek e-KTP. Pekan ini, praperadilan yang dia ajukan diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hakim tunggal Kusno akan memutuskan gugatan Novanto pada Kamis (13/12/2017).
Kekayaan Novanto dibekukan
Pada Selasa (28/11/2017), Fredrich mengungkapkan KPK telah membekukan rekening Novanto beserta keluarga sejak tahun 2016.
"Sudah sejak 2016. Tanpa alasan, hanya ada surat permintaan blokir rekening," kata Fredrich.
Namun, ia tidak menjelaskan rekening siapa saja keluarga Novanto yang ikut dibekukan.
"Tanya saja ke penyidik," kata dia.
Juru bicara KPK Febri Diansyah belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai pernyataan Fredrich yang menyebut ada pembekuan rekening Novanto dan keluarga.
"Sifatnya teknis penyidikan. Namun, pemblokiran dan lain-lain merupakan kewenangan penyidik sesuai hukum acara," kata Febri.
"Saya pribadi nggak tahu dinamika yang terjadi disana, karena kita belum dapat izin, sekarang ini yang bisa kunjung hanya penasihat hukum dan keluarga dekat istri dan anak, kami dari fraksi, kita tidak tahu. Kita mengikuti perkembangan dari teman-teman media juga," katanya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Novanto sendiri yang memilih tim pengacara untuk mendampingi selama proses hukum kasus korupsi e-KTP.
Fredrich dan Otto mundur tak lama setelah Maqdir Ismail bergabung ke dalam tim advokasi Novanto.
"Gini, apa yang sedang dijalani oleh Pak Setnov, proses hukumnya, pasti beliau yang tahu, mana yang baik mana yang kurang, karena untuk membuktikan bahwa beliau tidak terlibat itu harus sungguh-sungguh beliau lakukan, dan itu beliau dan keluarga dekat dan penasihat hukum. Kami yang ada diluar itu, kita nggak tahu, terjadi dinamika apa disana," kata Kepala Bidang Pembangunan Daerah dan Desa Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Saat ini, Novanto ditahan KPK dalam perkara korupsi proyek e-KTP. Pekan ini, praperadilan yang dia ajukan diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hakim tunggal Kusno akan memutuskan gugatan Novanto pada Kamis (13/12/2017).
Kekayaan Novanto dibekukan
Pada Selasa (28/11/2017), Fredrich mengungkapkan KPK telah membekukan rekening Novanto beserta keluarga sejak tahun 2016.
"Sudah sejak 2016. Tanpa alasan, hanya ada surat permintaan blokir rekening," kata Fredrich.
Namun, ia tidak menjelaskan rekening siapa saja keluarga Novanto yang ikut dibekukan.
"Tanya saja ke penyidik," kata dia.
Juru bicara KPK Febri Diansyah belum bisa menjelaskan secara rinci mengenai pernyataan Fredrich yang menyebut ada pembekuan rekening Novanto dan keluarga.
"Sifatnya teknis penyidikan. Namun, pemblokiran dan lain-lain merupakan kewenangan penyidik sesuai hukum acara," kata Febri.
Disarankan cabut gugatan
Hakim tunggal praperadilan Kusno menyarankan kuasa hukum Novanto mencabut gugatan.
"Yang perlu dipertimbangkan oleh pemohon dan termohon adalah sudah adanya pelimpahan perkara dan telah ditetapkannya hari sidang tanggal 13 Desember 2017," kata Kusno dalam sidang praperadilan, hari ini.
Kusno mengatakan pernyataannya hanya saran yang bisa dipertimbangkan oleh kedua belah pihak mengingat hakim pengadilan tindak pidana korupsi telah menjadwalkan persidangan Novanto.
"Yang perlu dipertimbangkan oleh pemohon dan termohon adalah sudah adanya pelimpahan perkara dan telah ditetapkannya hari sidang tanggal 13 Desember 2017," kata Kusno dalam sidang praperadilan, hari ini.
Kusno mengatakan pernyataannya hanya saran yang bisa dipertimbangkan oleh kedua belah pihak mengingat hakim pengadilan tindak pidana korupsi telah menjadwalkan persidangan Novanto.
Sementara apabila terus dilanjutkan, pembacaan putusan praperdilan pun paling cepat, Kamis (14/12 /2017). Sedangkan apabila dakwaan dibacakan pengadilan tipikor, maka praperadilan dinyatakan gugur.
"Hari Senin tanggal 11, Selasa 12, itu adalah giliran dari termohon untuk mengajukan bukti, dan sekarang ini nanti dilanjutkan dengan pembuktian juga. Hari ini nanti jam 2 (sore) kita lanjutkan dengan saksi pemohon, dan senin kita lanjutkan juga kalau masih ada bukti dari pemohon, kemudian termohon, termohon kita beri waktu Selasa dan Rabu," ujar Kusno.
Kusno pun menyatakatan kedua pihak, mengenai jalan kelauar yang mesti ditempuh bersama-sama. Menurut Kusno, praperadilan yang sekarang ini tengah berlangsung percuma jika dilanjutkan, sebab waktunya sudah tidak cukup.
"Ini bukan perintah tapi saran, karena hakim ya tidak mungkin mengambil sikap sendiri tanpa adanya sikap yang arif dan bijaksana dari pemohon dan termohon," kata Kusno.
Menanggapi hal itu, kuasa hukum Novanto, Ketut Mulya Arsana, mengatakan pihaknya yakin putusan praperadilan dapat dibacakan pada hari Selasa, sehari sebelum sidang di Tipikor dimulai.
"Kami berkeyakinan bahwa proses pemeriksaan seharusnya sudah bisa kita selesaikan hari Selasa yang mulia," ujar Ketut.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis