Suara.com - Mengawali kepemimpinannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima kunjungan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran pejabat Kepolisian di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017). Hadi mengatakan, hari ini perdana dirinya berkantor dan menduduki kursi Panglima TNI.
"Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjungan silaturahmi Kapolri beserta rombongan kepada saya, dan kebetulan hari ini adalah hari pertama saya duduk di kursi Panglima TNI. Jadi mengawali kegiatan ini saya telah diantar oleh Kapolri dan staf untuk melaksanakan tugas dalam rangka mensukseskan tugas-tugas negara," kata Hadi dalam sambutannya.
Dia menuturkan, forum silaturahim antara jajaran TNI dan Polri mulai dari tingkat atas sampai bawahan harus kerap dilakukan. Pertemuan itu menurutnya tak harus formal dan seremonial saja, namun bisa secara informal sambil mimun kopi bareng.
Bahkan Hadi menawarkan Kapolri dan pejabat teras Mabes Polri untuk mengopi di atas kapal KRI atau di pesawat Hercules milik TNI.
"Pertemuan seperti ini harus kita lakukan setiap ada kesempatan, artinya Kapolri ada kesempatan, saya ada kesempatan harus dilaksanakan. Untuk itu Pak Kapolri, saya memiliki alutsista, ada KRI pengganti Dewa Ruci yaitu Bima Sakti, atau pesawat Hercules yang biasa digunakan dahulu oleh Pak LB Moerdani (mantan Panglima), Pak M. Yusuf (mantan Panglima), kemudian digunakan untuk VVIP, kursi dan meja-nya sama seperti ini, mari kita ngopi bareng," ujar dia.
Untuk menyolidkan hubungan alat pertahanan dan keamanan negara ini, Hadi menawarkan gaya diplomasi 'ngopi'.
"Ada tiga pilihan, ngopi di darat, ngopi di laut atau ngopi di udara. Kami bisa katakan adalah diplomasi kopi. Bisa nggak kita ngopi, kalau sore hari kita ke kapal atau terbang kalau cuaca bagus, jadi kita ngobrol ngobrol ringan. Satu simpul bahwa kebersamaan kita itu tetap kita jaga, dan bukan hanya pada tataran pimpinan, tapi satuan bawah," kata dia.
Dia menambahkan, kopi yang diminum dalam setiap pertemuan antara TNI dan jajaran Polri pun kopi hasil pertanian para prajurit TNI. Salah satunya adalah kopi merk Baringga atau baret jingga (produk kopi yang ditanam Paskhas TNI AU) dan Barerah atau baret merah (Kopassus).
"Barista-nya bisa dari Kowad (Koprs Wanita ANgkatan Darat), Kowal (Koprs Wanita Angkatan Laut) maupun sehari-hari Wara (Wanita Angkatan Udara). Dan nanti juga kita ajak barangkali dari Polwan juga ada yang menjadi barista. Mari kita sama-sama ngopi bareng, ini adalah satu diplomasi yang bagus," ujar dia.
Baca Juga: Panglima TNI Hadi akan Bangun Angkatan Perang Modern
Bahkan mantan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) RI Jokowi itu memohon izin kepada Kapolri jika saat kunjungan ke daerah ia tak sungkan sungkan untuk mampir ke kantor Kepolisian wilayah.
"Pada kesempatan ini saya juga minta izin kepada Kapolri apabila nanti saya kunjungan kerja ke daerah, apabila siang hari saya harus melaksanakan sholat, saya akan belok ke Polres atau mana saja saya ingin sholat di sana. Karena saya anggap saat ini saya sudah izin berarti Polres mana saja, polisi mana saja, saya akan mampir. Jadi mudah-mudahan ini juga akan mempererat persahabatan hubungan silaturahmi diantara kita, sehingga kegiatan-kegiatan di lapangan semuanya akan lebih mudah, karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi," kata dia.
Berita Terkait
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO