Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Baca 10 detik
Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyebut semua kader Partai Golkar berpeluang untuk maju menjadi calon ketua umum di musyawarah nasional luar biasa. Idrus menuturkan banyak kader yang memenuhi syarat untuk menjadi ketua umum dan ketua DPR.
"Saya rasa semua kader Golkar berpeluang. Masalah Golkar itu satu terlalu banyak kader memenuhi syarat. Jadi calon-calon ketua DPR kemarin itu bukan hanya tiga, (atau) empat, nggak bisa dihitung. Sama dengan posisi ketua umum. Itu persoalannya banyak yang memenuhi syarat. Meski nanti tentu dari sekian kader punya karakter masing-masing dan punya pandangan berbeda-beda," ujar Idrus di Mukernas Kosgoro 1957 di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Idrus menilai siapapun kader yang akan memimpin Golkar untuk menggantikan Setya Novanto, harus bertujuan membesarkan partai, bukan sekedar ingin menguasai partai.
Lebih jauh, Idrus menilai belakangan muncul kecenderungan adanya upaya untuk menguasai Golkar menjelang munaslub.
"Karena kalau menguasai Golkar itu paradigmanya adalah bila ada yang menghambat akan diskenariokan sedemikian rupa agar yang bersangkutan dipinggirkan. Tapi kalau pikirannya membesarkan Golkar, maka ada sikap bijak untuk mengumpulkan seluruh potensi Golkar apapun sikapnya untuk menyatukan jadi satu kekuatan. Nah saya lihat akhir-akhir ini ada kecenderungan pertarungan seperti itu," kata Idrus.
Ketika ditanya siapa tokoh yang ingin menguasai Golkar, Idrus enggan menyebut namanya. Idrus menekankan hal tersebut tidak boleh terjadi.
"Itu suasana yang ada. Saya kira ini nggak boleh terjadi. Jadi visi kita harus sama. Bahwa siapapun yang maju visinya harus besarkan Golkar. Maka siapapun yang terpilih nanti maka seluruh potensi kemampuan dan kualitas harus dijadikan satu kekuatan," tuturnya.
Ia berharap pertarungan di munaslub tetap mengedepankan kualitas.
"Maka ke depan ini pertarungan politik harus diwarnai perdebatan konseptual berkualitas. Karena demokrasi ini proses pertarungan untuk mencapai sebuah posisi secara berkualitas. Nggak boleh ada intrik tekanan dan paksaan. Jadi ada kebebasan bagi seluruh kader untuk maju," kata dia.
"Saya rasa semua kader Golkar berpeluang. Masalah Golkar itu satu terlalu banyak kader memenuhi syarat. Jadi calon-calon ketua DPR kemarin itu bukan hanya tiga, (atau) empat, nggak bisa dihitung. Sama dengan posisi ketua umum. Itu persoalannya banyak yang memenuhi syarat. Meski nanti tentu dari sekian kader punya karakter masing-masing dan punya pandangan berbeda-beda," ujar Idrus di Mukernas Kosgoro 1957 di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Idrus menilai siapapun kader yang akan memimpin Golkar untuk menggantikan Setya Novanto, harus bertujuan membesarkan partai, bukan sekedar ingin menguasai partai.
Lebih jauh, Idrus menilai belakangan muncul kecenderungan adanya upaya untuk menguasai Golkar menjelang munaslub.
"Karena kalau menguasai Golkar itu paradigmanya adalah bila ada yang menghambat akan diskenariokan sedemikian rupa agar yang bersangkutan dipinggirkan. Tapi kalau pikirannya membesarkan Golkar, maka ada sikap bijak untuk mengumpulkan seluruh potensi Golkar apapun sikapnya untuk menyatukan jadi satu kekuatan. Nah saya lihat akhir-akhir ini ada kecenderungan pertarungan seperti itu," kata Idrus.
Ketika ditanya siapa tokoh yang ingin menguasai Golkar, Idrus enggan menyebut namanya. Idrus menekankan hal tersebut tidak boleh terjadi.
"Itu suasana yang ada. Saya kira ini nggak boleh terjadi. Jadi visi kita harus sama. Bahwa siapapun yang maju visinya harus besarkan Golkar. Maka siapapun yang terpilih nanti maka seluruh potensi kemampuan dan kualitas harus dijadikan satu kekuatan," tuturnya.
Ia berharap pertarungan di munaslub tetap mengedepankan kualitas.
"Maka ke depan ini pertarungan politik harus diwarnai perdebatan konseptual berkualitas. Karena demokrasi ini proses pertarungan untuk mencapai sebuah posisi secara berkualitas. Nggak boleh ada intrik tekanan dan paksaan. Jadi ada kebebasan bagi seluruh kader untuk maju," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
MK Tolak Gugatan Pilgub Papua, Begini Reaksi Golkar
-
Golkar Usul Pengendalian Medsos Lewat SIM Card, Bukan Batasi Akun
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO