Ilustrasi jenazah. (Shutterstock)
Misteri mayat tanpa kepala dan kaki dengan tubuh hangus terbakar yang ditemukan pada Kamis (7/12/2017) terungkap.
Dia korban mutilasi. Namanya Siti Saidah (21). Yang mengejutkan lagi, tersangkanya tak lain suami sendiri, MH (23).
Mutilasi terhadap Siti dilakukan di rumah kos, Perumahan Grand Orland, Jalan Syech Quro, Ciranggon 3, RT 11, RW 3, Desa Ciranggon, Majalaya, Karawang, Jawa Barat.
Kapolres Karawang Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan menceritakan bagaimana polisi bisa mengungkap kasus itu.
Setelah mendapatkan laporan penemuan mayat, polisi melakukan olah TKP. Lalu mengidentifikasi jenazah. Petugas menemukan tato bergambar kupu-kupu dan tulisan "stone" di kulit payudara korban.
Ciri-ciri spesifik yang ditemukan dan sketsa korban selanjutnya disebar ke publik. Polisi berharap siapapun yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor.
Sampai pada hari Selasa (12/12/2017). Kantor Polres Karawang didatangi seseorang. Dia mengaku kehilangan istri. Dialah si MH.
"Ciri-ciri yang disebutkan Polres Karawang mirip dengan istrinya," katanya kepada Suara.com, hari ini.
Polisi punya banyak metode untuk mengungkap kasus kejahatan. Dari proses pemeriksaan terhadap MH, polisi menemukan kejanggalan. Ada cerita yang mencurigakan. Singkat cerita, polisi berhasil membuat dia tak bisa berbohong lagi. Dia tersangkanya.
"Ada keterangan yang janggal, kemudian akhirnya tidak dapat beralibi lagi dan mengakui perbuatannya," kata Hendy.
Polisi tak mau buang-buang waktu. MH segera diminta untuk menunjukkan tempat membuang kepala dan kaki istrinya. Dia bilang telah membuang di tempat berbeda di Curug Cigentis, Loji, Pangkalan, Karawang.
"Ditemukan seluruh potongan tubuh korban ditempat yang ditunjukkan oleh pelaku," katanya.
Alasan membunuh
MH mengaku membunuh istrinya setelah cekcok pada Senin (4/12/2017). Sayangnya Hendy tak cerita detail persoalan keluarga mereka. Saking kesal, MH memukul leher istri sebanyak dua kali. Siti pingsan.
"Korban terjatuh kemudian kepalanya terbentur ke lantai, kemudian pelaku mengecek nafas korban ternyata sudah tidak bernafas lagi, selanjutnya pelaku menyembunyikan mayat korban di ruangan tengah kos-kosan mereka berdua," kata mantan Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya.
MH tak langsung memutilasi jasad istrinya. Baru keesokan harinya, dia membeli golok yang memang diniatkan untuk itu, agar mudah membuangnya dan menghilangkan jejak.
Kepala dan kedua kaki dimasukkan ke dalam plastik dan dibuang ke tiga lokasi berbeda di Curug Cigentis.
Setelah itu, MH membuang tubuh istrinya di sekitar Grand Orland pada Rabu (6/12/2017). Sebelum membuang tubuh, terlebih dahulu MH menyiramkan bensin dan membakarnya bersama dokumen-dokumen penting
"Membakar tubuh korban tersebut bersamaan dengan buku nikah, akta Kelahiran korban, dan surat-surat lainnya milik korban," kata Hendy.
Dia korban mutilasi. Namanya Siti Saidah (21). Yang mengejutkan lagi, tersangkanya tak lain suami sendiri, MH (23).
Mutilasi terhadap Siti dilakukan di rumah kos, Perumahan Grand Orland, Jalan Syech Quro, Ciranggon 3, RT 11, RW 3, Desa Ciranggon, Majalaya, Karawang, Jawa Barat.
Kapolres Karawang Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan menceritakan bagaimana polisi bisa mengungkap kasus itu.
Setelah mendapatkan laporan penemuan mayat, polisi melakukan olah TKP. Lalu mengidentifikasi jenazah. Petugas menemukan tato bergambar kupu-kupu dan tulisan "stone" di kulit payudara korban.
Ciri-ciri spesifik yang ditemukan dan sketsa korban selanjutnya disebar ke publik. Polisi berharap siapapun yang merasa kehilangan anggota keluarga segera melapor.
Sampai pada hari Selasa (12/12/2017). Kantor Polres Karawang didatangi seseorang. Dia mengaku kehilangan istri. Dialah si MH.
"Ciri-ciri yang disebutkan Polres Karawang mirip dengan istrinya," katanya kepada Suara.com, hari ini.
Polisi punya banyak metode untuk mengungkap kasus kejahatan. Dari proses pemeriksaan terhadap MH, polisi menemukan kejanggalan. Ada cerita yang mencurigakan. Singkat cerita, polisi berhasil membuat dia tak bisa berbohong lagi. Dia tersangkanya.
"Ada keterangan yang janggal, kemudian akhirnya tidak dapat beralibi lagi dan mengakui perbuatannya," kata Hendy.
Polisi tak mau buang-buang waktu. MH segera diminta untuk menunjukkan tempat membuang kepala dan kaki istrinya. Dia bilang telah membuang di tempat berbeda di Curug Cigentis, Loji, Pangkalan, Karawang.
"Ditemukan seluruh potongan tubuh korban ditempat yang ditunjukkan oleh pelaku," katanya.
Alasan membunuh
MH mengaku membunuh istrinya setelah cekcok pada Senin (4/12/2017). Sayangnya Hendy tak cerita detail persoalan keluarga mereka. Saking kesal, MH memukul leher istri sebanyak dua kali. Siti pingsan.
"Korban terjatuh kemudian kepalanya terbentur ke lantai, kemudian pelaku mengecek nafas korban ternyata sudah tidak bernafas lagi, selanjutnya pelaku menyembunyikan mayat korban di ruangan tengah kos-kosan mereka berdua," kata mantan Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya.
MH tak langsung memutilasi jasad istrinya. Baru keesokan harinya, dia membeli golok yang memang diniatkan untuk itu, agar mudah membuangnya dan menghilangkan jejak.
Kepala dan kedua kaki dimasukkan ke dalam plastik dan dibuang ke tiga lokasi berbeda di Curug Cigentis.
Setelah itu, MH membuang tubuh istrinya di sekitar Grand Orland pada Rabu (6/12/2017). Sebelum membuang tubuh, terlebih dahulu MH menyiramkan bensin dan membakarnya bersama dokumen-dokumen penting
"Membakar tubuh korban tersebut bersamaan dengan buku nikah, akta Kelahiran korban, dan surat-surat lainnya milik korban," kata Hendy.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Bandit Negara Dilarang Kenyang Dalam Program Makan Bergizi Gratis
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tayangan Trans7 Dianggap Lecehkan Kiai dan Pesantren, GP Ansor: Ada Upaya Menjauhkan Kiai dari Umat
-
Ratusan Siswanya Masih Mogok Sekolah, Ini yang Dilakukan Pihak SMA Negeri 1 Cimarga
-
Legislator PKB Ultimatum Trans7 Imbas Hina Ponpes Lirboyo: Karisma Kiai Jangan Dipermainkan!
-
Pulang dari Mesir, Prabowo Sampaikan Poin-poin Perjanjian Perdamaian Gaza
-
Eks Dirut Antam Arie Ariotedjo Ternyata Diam-diam Sudah Diperiksa KPK, Kasus Korupsi Rp100 M Disorot
-
Kepsek Tampar Siswa, Siswa SMAN 1 Cimarga 'Pindah' ke Sekolah Online: Belajar dari Rumah
-
Hari Kedua, SMAN 1 Cimarga Putar Otak Hadapi Aksi Mogok Belajar Imbas Kepsek Tampar Siswa Merokok
-
Aksi Kepsek SMAN 1 Cimarga Tampar Siswa Merokok di Sekolah, Kini Resmi Dinonaktifkan
-
Utang Iuran BPJS Triliunan Rupiah Siap Diputihkan? Cak Imin: Besok Kita Rapatkan
-
Bestari Barus: Jokowi Inspirasi PSI, Diharap Segera Bergabung