Suara.com - Remaja Palestina Fawzi al-Juneidi menjadi simbol protes melawan keputusan Presiden AS Donald Trump pekan lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Al-Juneidi, 16 tahun, ditahan pada Kamis saat kerusuhan pecah di Hebron, sebuah kota di Tepi Barat (Al-Khalil) dan diseret dengan mata tertutup kain oleh belasan tentara Israel.
Kepada Anadolu Agency, paman pemuda ini, Rashad al-Juneidi, berkata keponakannya “tak sengaja” digelandang oleh tentara saat sedang berbelanja untuk keluarganya.
“Dia parah dipukuli dan ditahan oleh tantara Israel,” kata sang paman, Rabu (13/12/2017).
Al-Juneidi menambahkan, keponakannya adalah pencari nafkah utama bagi tujuh anggota keluarganya.
“Dia harus putus sekolah dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” dia menambahkan.
Saat ditemui Anadolu Agency pada Senin (11/12) awal pekan ini, paman al-Juneidi berkata masa tahanan keponakannya diperpanjang selama tiga hari oleh pengadilan di Penjara Militer Ofer, Israel. Dia dijadwalkan bersidang lagi pada Kamis depan.
Dipukuli dan diinjak-injak
Baca Juga: Tagar 'Kalau Aku Jadi Hakim', Simpati untuk Hakim Sidang Setnov
Wesa mal-Hashlamon, fotografer Anadolu Agency yang mengambil gambar penahanan al-Juneidi dengan kamera berkata pasukan tentara Israel sedang menangkapi para remaja yang melakukan protes sambil melempari batu di kota Hebron.
“Anak itu lewat, dia langsung ditahan dan parah dipukuli oleh para tentara,” kata al-Hashlamon.
“Mereka melemparnya ke tanah, menginjak-injak tubuhnya dan menutup matanya dengan kain sebelum menahannya.”
Selasa, Lembaga hak asasi manusia Turki The Human Rights and Justice Movement (iHAK) meminta Israel untuk segera melepaskan al-Juneidi.
Dalam pernyataan tertulisnya, iHAK meminta badan PBB yang mengurusi hak anak UNESCO, juga organisasi internasional dan organisasi HAM di seluruh negara untuk menuntut dilepaskannya Fawzi al-Juneidi kembali ke keluarganya.
Fawzi bukan satu-satunya anak di bawah umur yang ditahan oleh Israel. Pada 2015, iHAK menyebut ada 2.634 anak-anak Palestina ditahan Israel, 22 di antaranya wanita.
Berita Terkait
-
Tiba di Jakarta, Jokowi Sampaikan Hasil Konferensi Luar Biasa OKI
-
Indonesia Cari Dukungan Eropa soal Status Kemerdekaan Palestina
-
Ini 6 Rekomendasi Jokowi ke OKI soal Kedudukan Yerusalem
-
Pro Palestina Serukan Demonstrasi 1 Juta Orang Jumat Besok
-
Ratusan Warga Palestina Terluka Bentrok dengan Tentara Israel
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional