Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara), Setyoajie Prayoedhie menjelaskan gempa berkekuatan 6,9 SR yang mengguncang Selatan Pulau Jawa tersebut, berpotensi tsunami, karena termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah.
Gempa bumi tersebut masuk dalam kategori gempa menengah, dan berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan oleh BMKG memang berpotensi tsunami, kata Setyoajie Prayoedhie.
Dia menambahkan bisa saja ada gempa berkekuatan diatas 6,9 SR namun tidak berpotensi tsunami.
"Kenapa ada gempa dengan magnitude diatas 6.9 SR tidak potensi tsunami? sementara 6,9 SR bisa berpotensi? bisa jadi karena gempa tersebut berlokasi di darat dan masuk kategori gempa dalam misalnya lebih dari 300 kilometer dengan mekanisme penyesarannya bukan sesar naik/turun," katanya.
Dengan begitu, gempa tidak cukup kuat mengakibatkan deformasi bawah laut. Dan pada akhirnya ketika dilakukan pemodelan, menunjukkan bahwa tidak berpotensi tsunami.
Gempa pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Pertama, lokasi episenter terletak di laut.
Kedua kedalaman pusat gempa relatif dangkal, kurang dari 70 kilometer.
Ketiga memiliki magnitudo besar lebih dari 7.0 SR.
Baca Juga: Gempa Bumi, Warga Pangandaran Mengungsi ke Dataran Tinggi
Keempat, mekanisme sesarannya adalah sesar naik (thrusting fault) dan sesar turun (normal fault).
Sementara itu, meski peringatan dini tsunami telah berakhir, BMKG terus melakukan pemutakhiran data terkait kondisi terkini.
Dia menjelaskan pengakhiran potensi tsunami dilakukan setelah semua dipastikan aman sesuai hasil analisa BMKG yang berlaku di National Tsunami Warning Center (NTWC).
Meski demikian, BMKG terus memantau kondisi terkini, terkait aktivitas kegempaan.
Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa ketika gempa terjadi, sistem observasi, analisa, dan peringatan dini yang ada di NTWC BMKG berjalan normal dan berfungsi dengan baik.
Dia juga mengatakan, jika ada sistem peringatan dini yang mengalami kerusakan, pasti akan segera ditindaklanjuti untuk diperbaiki.
Berita Terkait
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Di Tengah Puing Bencana, Warga Aceh Barat Kibarkan Bendera Putih
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan