Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan belum dapat menghitung secara akurat angka kerugian materi akibat gempa bumi Tasikmalaya yang mengguncang daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah, Jumat (15/12) malam.
"Estimasi kerugian belum, nanti setelah evakuasi dan pendataan," kata Kepala BNPB, Willem Rampangilei saat kunjungannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2017).
Ia menuturkan, pemerintah pusat melalui BNPB memberikan perhatian khusus dalam bencana gempa bumi Tasikmalaya yang mengguncang sejumlah daerah di Jabar dan Jawa Tengah.
Gempa yang telah menimbulkan kerusakan pada rumah warga dan bangunan lainnya itu, kata dia, membutuhkan waktu selama satu sampai dua pekan untuk pendaataan jumlah akurat kerusakan, termasuk angka kerugian materinya.
"Nanti masuk tahap transisi darurat untuk pemulihan, bisa makan waktu 1-2 minggu," katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah daerah melalui BPBD-nya masing-masing, sedang melakukan pendataan kerusakan untuk selanjutnya diverifikasi data kerusakan tersebut.
"Didata dan diverifikasi pemukiman, fasilitas umum, sosial dan infrastruktur," katanya.
Ia menegaskan, BNPB maupun daerah tidak dapat secara cepat mengumumkan jumlah kerusakan, juga nilai kerugian materi dampak dari kerusakan tersebut.
"Tidak dapat secara cepat nominal estimasi kerugian," katanya.
Baca Juga: Dikalahkan Pasangan Cina, Owi/Butet Gagal Ukir Sejarah
Sebelumnya, gempa berkuatan 6.9 skala richter yang berlokasi di Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya telah mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cianjur dan sejumlah darah lain di Jawa Tengah.
Gempa tersebut sempat diumumkan oleh BMKG terjadi peringatan dini potensi tsunami sehingga warga yang tinggal di pesisir pantai selatan Jabar mengungsi ke dataran tinggi. [Antara]
Berita Terkait
-
Waspada! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem: Hujan Deras, Angin Kencang, Banjir Rob Ancam RI Hari Ini
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Ketika Mobil Dinas Jadi Korban Infrastruktur yang Tak Kunjung Diperbaiki
-
Mobil Pelat Merah Terjebak Jalanan Rusak Kampung Tasikmalaya, Dedi Mulyadi Kena Sindir
-
Negara Rawan Bencana, Anggaran BNPB Dipangkas: Siapkah Indonesia?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran