Suara.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai kualitas program siaran stasiun televisi belum mencapai standar berkualitas.
Kesimpulan ini berdasarkan survei indeks kualitas program siaran TV periode kedua 2017 pada Juni-Oktober, dengan melibatkan 120 responden ahli di 12 kota.
Populasi penelitian dalam survei adalah program siaran pada 15 lembaga penyiaran berdasarkan 8 kategori, yakni berita, gelar wicara (talk show), hiburan (infotainment), anak-anak, religi, wisata budaya, sinetron, dan acara varietas (variety show).
“KPI menetapkan standar kualitas program pada angka 3.0 dari skala 1 hingga 4. Survei memperlihatkan indeks kualitas program siaran TV secara keseluruhan sebesar 2.88,” jelas Ketua KPI Yuliandre Darwis di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Sinetron dan infotainment memperoleh indeks jauh di bawah standar kualitas program yang ditetapkan KPI. Indeks kualitas infotainment hanya mencapai 2.51 dan sinetron berada pada angka 2.55.
Meski demikian, angka ini lebih baik dari survei periode pertama 2017 pada Januari hingga Mei.
Sedangkan empat kategori siaran TV berkualitas dengan indeks di atas 3 diraih program wisata budaya dengan angka 3.23, religi 3.11, talkshow 3.04 dan berita 3.00.
Program berita tertinggi dicapai TVRI dengan indeks 3.14. Posisi selanjutnya diraih SCTV dengan indeks 3.13 dan Trans TV serta Kompas TV dengan indeks 3.07.
Yuliandre menjelaskan, survei ini adalah refleksi akhir tahun dan wujud pertanggungjawaban KPI sebagai regulator penyiaran.
Menurut Yuliandre, belum ada kenaikan signifikan standar kualitas siaran TV yang pada periode pertama 2017 mencapai indeks 2.84.
Baca Juga: Demiz Ingin Komoditas Unggul Jabar Peraih Budhipura Dikembangkan
“Semoga survei ini dapat memberikan manfaat dan mendorong produksi siaran yang berkualitas,” jelas Yuliandre.
KPI mengharapkan masyarakat bisa memilah dan menyeleksi program-program yang berkualitas saat menonton TV.
“KPI mengharapkan peran stakeholder penyiaran, tidak saja lembaga penyiaran, tapi juga rumah produksi dan pengiklan untuk bersinergi melahirkan program TV yang lebih baik,” ujar Yuliandre.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini