Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan merespon pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait permintaan PDIP agar pemerintah periode 2004-2009 di bawah masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyon menjelaskan proyek KTP elektronik yang kini menjadi masalah ke publik.
Menurut Hinca, yang berhak untuk menjelaskan perihal proyek senilai Rp5,9 triliun adalah pemerintahan sekarang.
"Yang jelaskan pemerintah sekarang, sebab pemerintahan itu sifatnya kan berkesinambungan dari satu periode ke periode berikutnya," kata Hinca saat dihubungi, Jumat (22/12/2017).
Demokrat dan Mantan Presiden Yudhoyono telah menyerahkan persoalan proyek e-KTP yang telah merugikan negara hingga Rp2,3 triliun ke pengadilan.
"Biarkan pengadilan yang menjadi ruang paling pas dan adil yang memaparkan fakta dan datanya, agar jelas duduk soalnya," ujar Hinca.
Demokrat dan Yudhoyono sangat mendukung penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Yudhoyono berharap, KPK menyidik secara tuntas untuk membongkar sengkarut e-KTP.
"Kita dukung KPK menuntaskan kerja kerasnya yang profesional agar terbongkar dengan tuntas," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto mengatakan bahwa saat proyek e-KTP digulirkan, PDIP kala itu tidak menjadi bagian dari pemerintah. Bahkan menjadi partai oposisi. Kata Hasto, mestinya pemerintah saat itu lah yang menjelaskan kepada publik.
"Seharusnya pemerintahan saat itu juga memberikan penjelasan mengapa terjadi persoalan yang melibatkan begitu besar kerugian negara. Dari kasus Bank Century, Hambalang, dan sebagainya. Artinya ada persoalan sistem, ada persoalan kepimpinan. Ini yang seharusnya dilihat secara jeli," kata Hasto di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).
Baca Juga: Skandal E-KTP, Andi Narogong Divonis Delapan Tahun Penjara
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group