Novel Baswedan ketika masih sehat
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan akan kembali menjalani operasi penanaman kornea artifisial pada sekitar Februari 2018. Tindakan itu dilakukan setelah beberapa waktu lalu operasi penanaman selaput mata kirinya sukses.
"Insya Allah dia akan melakukan proses operasi berikutnya itu sekitar tanggal 1 Februari 2018. Itu jadwal yang sudah ditentukan dokter," kata anggota tim kuasa hukum Novel Baswedan, Dahnil Anzar Simanjuntak, di gedung PPP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017).
Dahnil belum dapat memastikan hari untuk operasi mata Novel. Menurut dia, bisa saja berubah, tergantung perkembangan kesehatan selaput mata Novel.
"Tapi belum tahu apakah kemudian memang benar akan 1 Februari (operasi) atau bisa lebih cepat atau bisa lebih lambat. Karena tergantung dari pertumbuhan selaput itu apakah positif atau tidak," katanya.
Danhil mengatakan kalau perkembangan hasil operasi mata mantan kepala satuan reserse dan kriminal Polres Bengkulu membaik, kemungkinan dia bisa pulang ke Indonesia pada Maret 2018.
"Kalau itu juga berjalan lancar. Maka Maret 2018 Novel sedikit bisa kembali," kata Dahnil.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan perbaikan kerusakan mata kiri Novel sudah dilakukan dua kali lewat operasi. Operasi pertama dilakukan untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Karena pertumbuhan belum maksimal, dilakukan operasi kedua.
"Pertumbuhan di bagian putih saat ini belum maksimal. Padahal bagian ini berfungsi memasok "makanan" pada bagian hitam mata. Dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal," kata Febri.
Febri mengatakan KPK berharap penyidik Polda Metro Jaya segera menemukan pelaku penyiraman terhadap Novel.
"Kami harap pelaku ditemukan dan diproses serta peristiwa penyerangan dapat segera diungkap agar teror, ancaman dan serangan terhadap pihak-pihak yang memberantas korupsi tidak terjadi lagi ke depan," katanya.
"Insya Allah dia akan melakukan proses operasi berikutnya itu sekitar tanggal 1 Februari 2018. Itu jadwal yang sudah ditentukan dokter," kata anggota tim kuasa hukum Novel Baswedan, Dahnil Anzar Simanjuntak, di gedung PPP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017).
Dahnil belum dapat memastikan hari untuk operasi mata Novel. Menurut dia, bisa saja berubah, tergantung perkembangan kesehatan selaput mata Novel.
"Tapi belum tahu apakah kemudian memang benar akan 1 Februari (operasi) atau bisa lebih cepat atau bisa lebih lambat. Karena tergantung dari pertumbuhan selaput itu apakah positif atau tidak," katanya.
Danhil mengatakan kalau perkembangan hasil operasi mata mantan kepala satuan reserse dan kriminal Polres Bengkulu membaik, kemungkinan dia bisa pulang ke Indonesia pada Maret 2018.
"Kalau itu juga berjalan lancar. Maka Maret 2018 Novel sedikit bisa kembali," kata Dahnil.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan perbaikan kerusakan mata kiri Novel sudah dilakukan dua kali lewat operasi. Operasi pertama dilakukan untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Karena pertumbuhan belum maksimal, dilakukan operasi kedua.
"Pertumbuhan di bagian putih saat ini belum maksimal. Padahal bagian ini berfungsi memasok "makanan" pada bagian hitam mata. Dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal," kata Febri.
Febri mengatakan KPK berharap penyidik Polda Metro Jaya segera menemukan pelaku penyiraman terhadap Novel.
"Kami harap pelaku ditemukan dan diproses serta peristiwa penyerangan dapat segera diungkap agar teror, ancaman dan serangan terhadap pihak-pihak yang memberantas korupsi tidak terjadi lagi ke depan," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram