Suara.com - Wali Kota London Sadiq Khan menegaskan, warga kotanya menganut prinsip "toleransi, penerimaan dan keragaman", namun tetap "menolak" kehadiran Presiden Donald Trump.
Pernyataan tertulis Khan itu dirilis setelah dewan kota bertanya bagaimana kota itu akan bersiap-siap bila nanti menerima kunjungan resmi Trump.
"Sebagai wali kota, saya akan selalu bertindak untuk melindungi kepentingan dan keamanan warga London. Sebelumnya saya juga menegur Theresa May (Perdana Menteri Inggris) agar membatalkan undangan kunjungan bagi Presiden Trump," jelas Khan.
"Khususnya setelah insiden terbaru, di mana Presiden Trump menggunakan Twitter untuk mendukung sebuah kelompok ekstremis yang bertujuan menimbulkan perbedaan dan kebencian di negara kita. Setelah itu jelas kunjungan resmi dari dia tidak akan disambut baik," jelasnya.
Walaupun pernah berdebat secara virtual dengan PM May, Trump diperkirakan akan mengunjungi Inggris dan berdialog dengan May pada Februari nanti.
Bulan lalu, Trump membagikan tiga video anti-Muslim yang didapatkannya dari akun Twitter anggota kelompok Britain First.
Tindakannya itu memantik amarah di Inggris. Sejumlah politikus senior menentang keras kunjungannya.
May mengatakan aksi Trump itu "salah", dan Trump kemudian menyuruhnya "fokus kepada terorisme radikal Islam" di Inggris.
Baca Juga: Membaca Relasi Prabowo dengan Muslim Kanan Jelang 2019
May sejauh ini tidak mau membatalkan undangan itu walau menerima kecaman keras dari berbagai pihak.
Wali Kota London mengatakan penduduk Inggris, termasuk dirinya, mencintai AS dan warga Amerika. Namun, pernyataan Trump sering bertentangan dengan sikap Inggris mengenai rasisme dan kebencian.
"London adalah pusat toleransi, penerimaan, dan keragaman. Dan Trump berulang kali menunjukkan sikapnya sangat bertentangan dengan prinsip yang dianut London," terang Khan.
Trump dikabarkan juga akan menghadiri peresmian kedutaan Inggris baru di Battersea, namun belum ditetapkan tanggal untuk acara tersebut.
Berita Terkait
-
Kebijakan Pajak Trump Bisa Pukul Ekonomi Indonesia
-
Israel Bikin Undang-Undang agar Bisa Hukum Mati Warga Palestina
-
Pesan Natal dari Betlehem: Yesus adalah Orang Palestina, Trump!
-
Dalam 48 Jam, Jet Tempur Koalisi Arab Tewaskan 71 Warga Yaman
-
Dukung Trump, Presiden Ini Segera Pindah Kedutaannya ke Yerusalem
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum