Suara.com - Parlemen Israel akan mengadakan pemunguntan suara untuk menentukan diterima atau tidaknya rancangan undang-undang (RUU) hukum mati khusus untuk orang-orang Palestina.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman mengatakan, jika RUU itu disahkan, maka setiap orang Palestina yang melakukan perlawanan bisa dikategorikan sebagai teroris dan bakal dihukum mati.
Ia mengatakan, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (26/12/2017), pemungutan suara itu bertujuan untuk menambahkan undang-undang terkait penyerangan terhadap warga sipil dan tentara Israel oleh orang-orang Palestina.
"Amerika Serikat juga memiliki undang-undang yang sama seperti itu. oleh karena itu Israel akan mengikuti sistem demokrasi yang kuat di dunia seperti itu, "kata Liberman.
Lieberman menuturkan, setiap teroris yang masuk penjara Israel mendorong organisasi teroris untuk menculik warga sipil dan tentara Israel, serta melakukan tawar-menawar untuk pertukaran tahanan.
RUU tersebut akan melewati tiga putaran sebelum disahkan oleh parlemen.
Israel tidak memiliki undang-undang hukuman mati, namun para tahanan bisa mendapatkan hukuman penjara ratusan tahun.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, sudah saatnya untuk menjatuhkan hukuman mati kepada orang-orang Palestina yang menyerang warga Israel.
Baca Juga: Ini Penampakan Mewahnya Kereta Bandara Soekarno-Hatta
Sementara bentrokan berdarah terus berlangsung di banyak daerah Palestina. Warga setempat melakukan perlawanan terhadap militer Israel, sebagai bentuk protes atas deklarasi Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember 2017.
Berita Terkait
-
Dukung Palestina, Penyanyi Lorde Batalkan Konser di Israel
-
Pesan Natal dari Betlehem: Yesus adalah Orang Palestina, Trump!
-
13 Tahun Tsunami Aceh, Cinta Israel dan Yahudi untuk Indonesia
-
Israel Tak Mau Bebaskan Gadis Palestina yang Tampar Militernya
-
Palestina Geram Guatemala Relokasi Kedubes di Israel ke Yerusalem
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Ada Gugatan ke MK soal Uang Pensiun DPR, Begini Respons Puan Maharani
-
Apa Alasan Menteri Hukum Supratman Sahkan PPP Kubu Mardiono?
-
4 Sentilan Menkeu Purbaya Yudhi untuk Pertamina, Ada Hubungannya dengan Kilang Terbakar?
-
Heboh! Video Zoom Dosen Papua Kembali Beredar, Warganet Ingatkan Ancaman Hukum Penyebar
-
Geger Keracunan Makan Bergizi Gratis, Menham Pigai: 99 Persen MBG Berhasil
-
Ungkit Demo Besar Agustus, Puan Maharani ke DPR-Pemerintah: Yang Salah Kita Perbaiki Bersama
-
Penggugat Gibran Bongkar Celah Fatal di Ijazah SMA: UU Pemilu Minta yang Sederajat, Bukan Setara!
-
MDIS Angkat Bicara, Beberkan Fakta Ijazah Gibran: Kuliah 3 Tahun, Gelar S1 Marketing
-
Di Atas KRI Radjiman, Prabowo Anugerahkan Pangkat Kehormatan dan Bintang Yudha Dharma Pratama
-
Tragis! Pemotor di Cengkareng Tewas Hajar Tiang, Sempat Terpental hingga Masuk ke Got