Fahri Hamzah [suara.com/Dian Rosmala]
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak main-main menyelenggarakan sayembara berhadiah sepeda motor, sepeda onthel, dan helm bagi siapa yang bisa bisa menghitung kerugian negara akibat korupsi proyek KTP berbasis elektronik dan menemukan angka Rp2,3 triliun seperti yang dinyatakan KPK.
"Iya beneran. Ya seriuslah (mengadakan sayembara). Sudah lama saya bikin," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Sampai hari ini, belum ada anggota masyarakat yang mendaftar ikut sayembara. Menurut dia hal itu menunjukkan kalau memang tidak ada kerugian negara, apalagi sampai Rp2,3 triliun.
"Nggak ada yang mendaftar, karena memang nggak ada kan barang itu," ujar Fahri.
Fahri menduga angka Rp2,3 triliun hanya berdasarkan keterangan dari mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin.
Itu sebabnya, kata Fahri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan tidak pernah mengeluarkan hasil hitungan secara resmi jumlah kerugian negara akibat proyek e-KTP.
"Sudahlah, 2,3 triliun itu kan cuma ini-iniannya (keterangan) Nazarudin. Makanya BPK dan BPKP itu nggak berani ngeluarin," tutur Fahri.
Menurut Fahri untuk mengetahui ada kerugian atau tidak, mesti dilakukan penghitungan harga oleh BPKP.
"BPKP sendiri mengatakan dalam penghitungan harga kan nggak ada masalah. Lah kok tiba-tiba ini ada orang bikin sendiri? Makanya nggak keluar itu barang," ujar politikus yang dipecat PKS.
"Rp2,3 triliun itu, kalau dugaan saya nyocok-nyocokin omongannya Nazar dari jumlah uang yang dibagi-bagi," Fahri menambahkan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim