Suara.com - Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno, akan mendapat gaji Rp51,1 juta per bulan dan mobil dinas merek Toyota Altis.
Wakil Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik menganggap gaji dan fasilitas yang bersumber dari APBD Jakarta sudah tepat.
"Nggak (ketinggian) lah, kalau menurut saya sesuai dengan kemampuannya. Semisal gini, dalam ketentuan kalau kita pansus saja sudah memanggil staf ahli bisa sebulan Rp50 juta, itu ada standarnya," ujar Taufik saat dihubungi wartawan, Kamis (4/1/2018).
Ia menyebut masyarakat tinggal menunggu kerja 73 TGUPP pembantu Anies dan Sandiaga. Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu berharap masyarakat tidak mempermasalahkan gaji yang diterima tim tersebut.
"Jangan berdebat soal gajinya. Kalau memang orangnya ahli di bidangnya, memang ada standar nilai, masak seorang ahli kita gaji sejuta gitu. Mau nggak kira-kira orang berfikir? itu aja standarnya," kata dia.
Meski begitu, Taufik meminta Anies dan pemerintah DKI mengedepankan keterbukaan dalam menjalankan pemerintahan, salah satunya soal TGUPP yang sudah lama menjadi sorotan masyarakat.
"Iya dong, saya kira keterbukaan penting," tukasnya.
Awalnya, Pemerintah DKI menganggarkan Rp28 miliar untuk 73 orang ke dalam APBD Jakarta 2018. Namun, setelah dievaluasi Kemendagri dan dipindahkan ke pos Bappeda, anggarannya berkurang menjadi Rp20 miliar.
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Raja dan Sultan Berkeluh Kesah
Rabu (3/1), Anies telah mengumumkan lima nama TGUPP bidang Pencegahan Korupsi. Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditunjuk sebagai ketua Komite Pencegahan Korupsi Jakarta.
Kini tinggal empat bidang TGUPP yang belum diumumkan ke publik oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO