Suara.com - Presiden Joko Widodo audiensi dengan 90 Raja dan Sultan seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/1/2018). Selain mendengar keluh kesah Keraton dan Kesultanan, Jokowi pun menceritakan alasannya memilih tinggal Istana Bogor.
Raja Kupang dari Nusa Tenggara Timur, Leopold Nicholaas Nisnoni (82) mengungkapkan, dalam audiensi tadi Jokowi mengaku lebih nyaman di Istana Bogor ketimbang Istana Kepresidenan Jakarta.
"Tadi beliau bicara bahwa, aduh saya ini capek di Jakarta, saya lebih baik duduk di sini, kasih makan kambing, kasih makan ikan. Di Jakarta panas, tambah panas lagi. Bapak Presiden mengenang bahwa di sini Bung Karno juga sempat begitu, Jumat, Sabtu, Minggu Bung Karno di sini. Senin sampai Kamis di Jakarta," kata Raja Leopold menceritakan di Istana Kepresidenan Bogor.
Leopold mewakili kerajaan dan masyarakat Kupang, NTT menyampaikan terimasih kepada pemerintah telah membangun bendungan-bendungan raksasa, seperti bendungan Raknamo. Baginya bendungan itu berguna untuk pertanian dan peternakan masyarakat.
"Saya sampaikan terima kasih karena di kerajaan kami dibangun bendungan raknamo dan bendungan raksasa yang lain. Karena NTT, terlebih Timor sangat membutuhkan air," ujar dia.
Selain itu, dia juga berterima kasih atas pengembangan pariwisata di NTT, seperti Labuan Bajo, dan pulau Komodo. Dibukanya pariwisata di NTT diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat.
"Dengan dikembangkan pariwisata, itu berarti memberi nafkah untuk orang-orang kita di Kupang. Terlebih di Kupang adalah gerbang ke Selatan, gerbang ke Australia, ke Selandia Baru dan gerbang terus ke Malaysia dan Polinesia," kata dia.
Secara terpisah, Raja Larantuka, Flores Timur-NTT, Don Andre Martinus mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi ia kembali mengingatkan amanat pasal 18 UUD 1945 yang menyatakan pengakuan NKRI terhadap Raja-raja, Sultan dan tokoh-tokoh adat. Menurutnya selama ini pemerintah daerah kurang perhatian terhadap kerajaan dalam melestarikan budaya dan adat istiadat.
"Sebenarnya kami masih minta kesempatan berbicara dengan Pak Jokowi bahwa legitimasi raja-raja dan sultan itu, sehingga Pemda setempat bisa mensupport kami dalam urusan mengangkat tradisi budaya setempat bisa diangkat kembali," ujar dia.
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Raja dan Sultan Berkeluh Kesah
Dia menuturkan, pemerintah daerah selama ini hanya melibatkan keraton atau kesultanan jika ada kepentingan saja. Namun jarang memberikan bantuan untuk kegiatan pelestarian budaya.
"Tapi setelah kami ada urusan seperti begini atau sosialisasi adat budaya di desa-desa atau di kampung, mereka tidak memfasilitasi," kata dia.
Atas hal itu, lanjut dia, Jokowi menanggapi dengan baik dan akan menindaklanjuti.
Berita Terkait
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Fakta-fakta Penting Soal Konflik Dua Raja di Keraton Kasunanan Surakarta
-
Menhut Raja Juli Antoni Tegaskan Peran Penting Polisi di Kemenhut
-
Beda Karier Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Berebut Jadi Raja Solo PB XIV
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak