Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa [suara.com/Handita Fajaresta]
Bakal calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak mau menanggapi keinginan Abdullah Azwar Anas mundur dari posisi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur Azwar Anas diusung PDI Perjuangan bersama Saifullah Yusuf.
"Aduh-aduh. Sebaiknya saya tidak comment rumah tangga orang lain," ujar Khofifah di rumah dinas Menteri Sosial, Jalan Widyacandra, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Khofifah berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur diusung Partai Nasional Demokrat, Demokrat, Golkar, PPP, dan Hanura, melawan Saifullah - Azwar Anas.
Khofifah kemudian bicara topik lain. Dia belum mau menerangkan kapan akan daftar ke KPUD Jawa Timur. Ia akan mengikuti mekanisme yang ada. Pendaftaran pasangan kandidat dimulai 8 sampai 10 Januari.
"Ya nantilah. Saya dan Mas Emil tentu akan mengikuti agenda yang ada di KPUD Jatim," kata perempuan yang diusung Partai Demokrat itu.
Kabar Azwar Anas ingin mundur muncul hanya beberapa hari sebelum masa pendaftaran kandidat ke KPUD.
Melalui pernyataan tertulis, Anas mengatakan ada upaya-upaya pembunuhan karakter setelah dia dideklarasikan PDI Perjuangan menjadi calon wakil gubernur mendampingi Saifullah Yusuf.
Pembunuhan karakter yang dimaksud Anas yaitu beredarnya dua foto laki-laki yang mirip dengannya. Salah satu foto berpose dengan paha seorang perempuan.
“Mengenai desas-desus itu saya sudah terbiasa. Pembunuhan karakter dan teror kerap saya terima, begitu juga keluarga. Bahkan hal seperti itu sudah ada sejak tahun kedua saya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi,” kata Anas.
Ia mengatakan pembunuhan karakter dan teror itu ada karena dia mengeluarkan sejumlah kebijakan populis di Banyuwangi.
“Misalnya saja, melarang pasar modern. Memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan dan banyak lagi,” kata dia.
Tak hanya itu, Anas juga mengatakan pernah dilaporkan melakukan kriminalisasi terhadap warga karena kebijakan.
"Aduh-aduh. Sebaiknya saya tidak comment rumah tangga orang lain," ujar Khofifah di rumah dinas Menteri Sosial, Jalan Widyacandra, Jakarta Selatan, Jumat (5/1/2018).
Khofifah berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur diusung Partai Nasional Demokrat, Demokrat, Golkar, PPP, dan Hanura, melawan Saifullah - Azwar Anas.
Khofifah kemudian bicara topik lain. Dia belum mau menerangkan kapan akan daftar ke KPUD Jawa Timur. Ia akan mengikuti mekanisme yang ada. Pendaftaran pasangan kandidat dimulai 8 sampai 10 Januari.
"Ya nantilah. Saya dan Mas Emil tentu akan mengikuti agenda yang ada di KPUD Jatim," kata perempuan yang diusung Partai Demokrat itu.
Kabar Azwar Anas ingin mundur muncul hanya beberapa hari sebelum masa pendaftaran kandidat ke KPUD.
Melalui pernyataan tertulis, Anas mengatakan ada upaya-upaya pembunuhan karakter setelah dia dideklarasikan PDI Perjuangan menjadi calon wakil gubernur mendampingi Saifullah Yusuf.
Pembunuhan karakter yang dimaksud Anas yaitu beredarnya dua foto laki-laki yang mirip dengannya. Salah satu foto berpose dengan paha seorang perempuan.
“Mengenai desas-desus itu saya sudah terbiasa. Pembunuhan karakter dan teror kerap saya terima, begitu juga keluarga. Bahkan hal seperti itu sudah ada sejak tahun kedua saya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi,” kata Anas.
Ia mengatakan pembunuhan karakter dan teror itu ada karena dia mengeluarkan sejumlah kebijakan populis di Banyuwangi.
“Misalnya saja, melarang pasar modern. Memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan dan banyak lagi,” kata dia.
Tak hanya itu, Anas juga mengatakan pernah dilaporkan melakukan kriminalisasi terhadap warga karena kebijakan.
Komentar
Berita Terkait
-
Viral! Kantor Wagub Jatim Dibakar dan Dijarah? Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Grahadi Kembali Membara! Dialog dengan Khofifah Gagal, Press Room Ludes Dibakar Massa
-
Heboh Rencana Demo 3 September Jatim, Tuntut Khofifah Jawab Soal Korupsi dan Pungli
-
Apa Aturan Sound Horeg Terbaru? Cegah Pendengaran Rusak hingga Gangguan Ketertiban
-
Kasus Perceraian di Jatim Capai 79 Ribu, Kebanyakan Diajukan Perempuan Akibat Masalah Ekonomi
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
Terungkap! Koperasi Akui 'Main Harga' Sewa Kios Blok M ke Pedagang, Tapi MRT Ogah Putus Kerja Sama
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren