Suara.com - Polisi belum menetapkan Hani (37) sebagai tersangka terkait kasus penemuan mayat bayi laki-laki di tong sampah toilet Pesawat Etihad EY 474 ketika mendarat di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Sabtu (6/1/2017).
"Kami belum menetapkan tersangkanya. Kami akan cari beberapa saksi dan informasi. Nanti akan kami gelarkan, penyidik akan menentukan apakah ada dugaan pidana atau tidak," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisarjs Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (8/1/2018).
Lebih lanjut kata Argo, polisi juga belum memeriksa Hani lantaran masih menjalani perawatan di klinik Bandara Soetta.
"Kondisi ibu ini masih lemah dan perawatan dari klinik di bandara sana. Kami tetap belum bisa melakukan pemeriksaan sejauh mana kronologisnya. Masih kami tunggu boleh tidaknya kami periksa," kata Argo.
Soal dugaan aborsi dilakukan Hani karena bayi itu merupakan hasil hubungan di luar nikah, Argo belum tahu pasti. Yang pasti, kata dia polisi masih mencari laki-laki yang dianggap bertanggungjawab atas anak tersebut. "Belum dapatkan itu," ujarya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Bandara Soetta mengungkap penemuan mayat bayi di dalam pesawat. Polisi menyebut Hani diduga sebagai pelaku aborsi bayi itu.
"Yang bersangkutan diduga telah melakukan aborsi dan membuang bayinya ke toilet di Pesawat Etihad," kata Kapolres Bandara Soetta Komisaris Besar Akhmad Yusep Gunawan melalui keterangan tertulis, Minggu (7/1/2017).
Dari hasil pemeriksaan kru pesawat Etihad, Hani sempat mengeluh sakit di bagian perut dan mengalami pendarahan ketika pesawat tersebut baru transit di Bandara Bangkok, Thailand.
"Menerima keluhan tersebut, pihak kru pesawat menyarankan untuk berobat di Bangkok sehingga saudari Hani tidak dapat melanjutkan penerbangan ke Jakarta," kata Yusep.
Baca Juga: Ratu Prabu Mau Bangun LRT Rp400 Triliun, Ini Tiga Syarat Luhut
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle
-
Prabowo Puji Kinerja Kepala BGN Kembalikan Dana MBG Rp 70 Triliun: Dia Patriot
-
Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik