Suara.com - Polisi masih mendalami keterangan KM, Ketua DPD Partai Rakyat Sulawesi Selatan, yang tertangkap bersama istrinya, AN, terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan pengakuannya kepada polisi, KM memakai sabu-sabu karena stres akibat tekanan pekerjaan.
"Ini masih kami dalami. Pengakuannya stres karena pekerjaan," kata Kapolsek Taman Sari Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Erick Frendiz saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2018).
Erick menyampaikan, KM mengaku sudah hampir satu tahun telah mengonsumsi narkoba tersebut. Sedangkan istrinya lebih dulu sudah mengenal barang haram tersebut.
Namun, polisi masih mendalami penggunaan sabu-sabu yang dikonsumsi keduanya melalui pengecekan medis.
Erick menambahkan, kedatangan pasangan suami istri itu ke Jakarta untuk mengurusi soal administrasi kepartaian.
"Sejak dari bulan Oktober sudah di Jakarta untuk mengurusi verifikasi partai," katanya.
Sebelumnya, polisi meringkus KM dan istrinya ketika sedang berpesta narkoba di Fave Hotel, Jalan Wahid Hasyim RT 9, RW 2, Kebon Kacang Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2018) malam.
Dari penangkapan itu, polisi juga berhasil menyita sisa dua paket sabu-sabu dan alat hisap.
Baca Juga: Pesan Sabu Lewat Ponsel, Ketua DPD Partai Rakyat Sulsel Ditangkap
Kasus itu berawal, saat polisi membekuk seorang pria berinisial MI yang merupakan rekan KM di sebuah perkampungan di Jalan Hati Suci Tanah Abang, Jakpus. Dari telepon seluler milik MI yang disita polisi, ditemukan adanya percakapan soal pemesanan narkoba yang berasal dari nomor ponsel KM.
Kemudian polisi menemukan dua paket sabu-sabu. Namun, polisi gagal menangkap seorang bandar yang ketika bertransaksi narkoba dengan MI.
Berita Terkait
-
Dibekuk, Ketua Partai Rakyat Klaim Diajari Nyabu oleh Istri
-
MA Batalkan Larangan Sepeda Motor, Anies Diminta Buat Aturan Baru
-
Ketua Partai Rakyat Sulsel Ditangkap di Jakarta Pusat karena Sabu
-
Temui Kejanggalan, Polisi Ulang Olah TKP Pemijat Bunuh Arsitek
-
Polisi Selidiki Dugaan Penyimpangan Seksual Tukang Pijat
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut