Suara.com - Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara) menilai politik Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang menuju ke "kematian".
Editorial media massa Korut, Rodong Sinmun, yang dikutip Independent, Jumat (12/1/2018), menyebut "kematian politik" Trump itu ditandai oleh beredarnya buku kontroversial "Fire and Fury: Inside the Trump White House".
"Beredarnya buku itu menunjukkan sinyalemen 'kematian politik' Trump. Buku itu menunjukkan terdapat sentimen anti-Trump mulai dari internal pemeritahannya sendiri, warga AS, dan masyarakat dunia," tulis Rodong Sinmun.
Melalui buku tersebut, kata mereka, seluruh dunia tengah menertawakan kebijakan-kebijakan rasialis, diskriminatif, hasutan perang Trump. Termasuk langgam kepemimpinan Trump di Gedung Putih sendiri.
Buku yang berisi pengakuan orang-orang terdekat Trump tersebut, kekinian tengah populer secara global.
Merujuk data NPD BookScan, buku itu sendiri telah terjual sebanyak 29.000 eksemplar hanya dalam waktu 24 jam sejak diterbitkan.
Sementara buku itu dalam format digital atau electronic book telah dibeli sebanyak 250.000 eksemplar. Sementara buku tersebut dalam bentuk suara sudah dibeli 100.000 orang, menurut survei Macmillan, perusahaan induk penerbit buku tersebut, Henry Holt and Co.
Karena dicari banyak orang, penerbit tengah mencetak 150.000 eksemplar edisi kedua buku tersebut.
Baca Juga: Aldi Taher Sudah Seminggu Resmi Cerai dari Georgia Aisyah
Dalam buku itu, diceritakan sejumlah tuduhan Trump yang bersifat cabul. Termasuk klaim bahwa Trump sebenarnya tak berharap memenangkan kursi kepresidenan.
Trump, pada buku itu, juga disebut suka mengejar istri temannya, dan tak pernah mau makan di restoran cepat saji McDonald karena takut diracuni.
Trump, sejak naik ke tampuk kekuasaan kepresidenan, sudah terlibat perang mulut dengan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong Un.
Ia melontarkan beragam kata hinaan kepada Kim Jong Un, mulai dari "bocah gila yang diberi mainan nuklir" hingga "orang gila".
Kim Jong Un, dalam pesan tahun baru 2018 memperingatkan AS tak lagi merecoki upaya perdamaian Korut dengan Korea Selatan.
Kim menegaskan, "tombol rudal nuklir selaku ada di meja kerjanya", untuk menunjukkan keseriusannya melawan AS kalau melancarkan perang agresi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan