Suara.com - Presiden AS Donald Trump telah membantah ia menyebut negara di Afrika dan tempat lain sebagai "negara kotoran". Ia mengakui menggunakan bahasa kasar tapi bukan pernyataan merendahkan yang dikaitkan dengan ha buruk tersebut.
"Bahasa yang saya gunakan dalam pertemuan DACA (Deferred Action for Childhood Arrivals) keras, tapi ini bukan bahasa yang digunakan," kata Trump di akun Twitter.
Pemimpin AS tersebut telah menghadapi kecaman di dalam dan luar negeri setelah beberapa laporan mengatakan ia menyebut Haiti dan negara Afrika sebagai "negara lubang kotoran" dalam pertemuan mengenai kesepakatan imigrasi dengan sekelompok angota parlemen di Gedung Putih pada Kamis (11/1) waktu setempat.
Komentar itu dilaporkan dikeluarkan saat senator Demokrat dan Republik saat memberi penjelasan kepada presiden mengenai perubahan bagi sistem undian visa AS dan pertimbangan mengenai imigran dari Afrika.
Trump pertama bertanya mengapa Amerika Serikat mesti bersedia menerima orang dari negara seperti Haiti dan kemudian dilaporkan bertanya mengapa Amerika mau menerima imigran dari semua "negara lubang kotoran" ini.
Ia juga mengatakan, Amerika Serikat mestinya menerima lebih banyak orang yang datang dari negara seperti Norwegia. Ia telah bertemu dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di Gedung Putih sehari sebelumnya.
Gedung Putih mengeluarkan satu pernyataan yang tidak membantah pernyataan tersebut, demikian laporan Xinhua yang dikutip Antara.
"Tentu saja politisi Washington memilih untuk berjuang buat negara asing, tapi Presiden Trump akan selalu berperang buat rakyat Amerika," kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Raj Shah di dalam pernyataan itu.
"Ia akan selalu menolak pangkah sementara yang lemah dan berbahaya yang mengancam nyawa rakyat Amerika, yang bekerja keras, dan memangkas imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika Serikat melalui jalur hukum," kata pernyataan tersebut.
Baca Juga: Dubes AS Ini Lambaikan Bendera Putih pada Hadapi Trump
Gelombang kecaman baru yang tajam itu muncul dari anggota parlemen Demokrat dan Republik. Anggota parleman dari Republik Mia Love dari Utah, yang juga adalah putri seorang imigran Haiti, mengeluarkan pernyataan yang menuntut permintaan ma'af dari Trump.
"Pernyataan presiden Amerika tersebut kasar, memecah-belah, elitis, dan melayang di depan muka nilai-nilai bangsa kita," kata perempuan anggota parlemen itu.
"Prilaku ini tak bisa diterima dari pemimpin bangsa kita. Presiden harus meminta ma'af kepada negara dan rakyat Amerika ia ingin fitnah," katanya.
Ileana Ros-Lentinen, anggota parlemen dari Republik dari Florida, menulis di akun Twitter bahwa pernyataan Trump, jika benar, mengabaikan sumbangan yang telah diberikan oleh ribuan orang Haiti buar negara dan masyarakat #FloridaSelatan.
"Bahasa seperti itu tak boleh didengar di ruang ganti sekalipun dan itu tak boleh didengar di Gedung Putih," kata perempuan anggota parlemen tersebut.
"Sebagai warga negara Amerika, saya malu dengan presiden," kata Wakil Demokrat Luis Gutierres.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
-
Lagi, DPRD DKI Bongkar Parkir Liar di Atas Lahan Milik BUMD
-
Seminggu Lagi Terbit, Perpres MBG Bakal Terapkan Aturan Super Ketat untuk Dapur
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang