Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan belum ada rencana untuk membuat rute khusus jalur becak di sejumlah wilayah ibu kota. Sandiaga bahkan mengaku belum mengetahui wacana tersebut.
"Belum ada (rencana buat jalur becak). Nanti saya coba klarifikasi untuk jalur buat pariwisata ya," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).
Wacana jalur khusus becak pertama kali dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat menghadiri acara persiapan program Community Action Planning atau CAP di 16 Kampung Jakarta.
Program tersebut merupakan kolaborasi pemerintah daerah dengan warga. Bagian community action plan, diantaranya mengatur agar para penarik becak bisa beroperasi di rute yang ditentukan untuk angkutan lingkungan.
Apabila hal tersebut diterapkan, Pemerintah DKI bisa dikatakan melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum. Pasalnya, keberadaan becak di Jakarta kini sudah dilarang.
"Nanti kita lihat dulu. Jangan terlalu berspekulasi dulu. Karena yang mengeluarkan statement becak siapa? Oh Pak Anies. Saya cek dulu sama pak Anies," kata Sandiaga.
Meski demikian, Sandiaga berharap becak bisa dioperasikan dibeberapa wilayah, khususnya untuk menambah daya tarik pariwisata.
"Jadi kayak angling, angkutan lingkungan. Nah untuk memastikan lapangan pekerjaan ada, terus pariwisata kita sambungkan dengan beberapa destinasi wisata kita itu yang jadi pemikiran," katanya.
"Tapi lengkapnya nanti, jangan terlalu berspekulasi. Kita pastikan dulu supaya tidak menimbulkan pesan yang di masyarakat nanti menimbulkan kebingungan," Sandiaga menambahkan.
Ia menyebut becak masih beroperasi di Jakarta. Hanya saja tidak di pusat jalan ibu kota.
"Masih banyak dari pasar ke pasar angkutannya itu gerobak dalam bentuk becak. Nanti itu kita kearifan lokal saja kita lihat bagaimana kita melakukan penyelesaiannya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Anies Desak Banjir Sumatera Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Gelaran Reuni Akbar 212 di Monas
-
Suasana di Monas Jelang Reuni Akbar 212
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur