Suara.com - Hanya gara-gara mencetak gol bunuh diri saat bermain sepak bola di sekolahnya, seorang siswa SD di Kota Kediri, Jawa Timur, harus masuk rumah sakit karena lumpuh dianiaya teman-temannya.
Siswa berinisial T tersebut mengalami kelumpuhan dan harus intensif dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara.
Bocah berusia 12 tahun itu mengalami gangguan syarat karena kemaluannya ditendang oleh teman-temannya. Selain lumpuh, T juga masih kesulitan berbicara secara normal.
“Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (18/1). Saat dia dan rekan-rekannya bermain sepak bola di halaman sekolah,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri Chevy Ning Suyudi, Sabtu (27/1/2018).
Ketika bermain sepak bola, T justru mencetak gol ke gawangnya sendiri sehingga rekan-rekannya marah.
Rekan-rekan satu timnya langsung mengeroyok T. Bahkan, ada yang menendang area vital T.
Chevy mengklaim, oleh pihak sekolah, persoalan itu sudah diselesaikan dengan perdamaian antara penganiaya dan korban.
Tapi ternyata, T mengalami luka serius dan mengalami demam saat di rumah. Ia akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara pada Selasa (23/1).
Kondisi kesehatan T ternyata semakin parah, sehingga harus dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara per Jumat (26/1).
Baca Juga: Uang Palsu Ditemukan Terserak di Jalanan Karanganyar
Polresta Kediri juga sudah memeriksa pelaku penganiayaan. Mereka menyertakan orang tua dan psikolog saat pemeriksaan pelaku.
“Pemeriksaan tidak formal, karena masih di bawah umur. Kami memeriksanya di rumah warga. Kami sudah memeriksa 5 saksi yang ikut bermain sepak bola bersama korban,” kata Kasat Reskrim Polresta Kediri Ajun Komisaris Ridwan Sahara.
Setelah insiden itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta pengawasan orang tua, guru, maupun warga terhadap anak ditingkatkan untuk mencegah kenakalan pada anak.
"Ini adalah kasus, namanya ya anak-anak, seperti itu. Yang nanti akan kami tingkatkan untuk pendidikan, pengawasan di luar jam pelajaran, seperti istirahat, pulang sekolah harus diawasi," katanya.
Ia prihatin atas peristiwa pengeroyokan T. Kejadian itu, kata Wali Kota, harus mendapatkan perhatian dari seluruh pihak.
"Anak-anak harus terus diawasi, diarahkan ke hal positif jika ada penyimpangan. Kalau ada sesuatu yang janggal, tidak benar bisa diingatkan," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
Terkini
-
Tak Hanya Cari Fakta, LPSK Ungkap Misi Kemanusiaan Tim Investigasi Kerusuhan
-
Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
-
Banyak Korban Luka dan Rumah Porak-Poranda, Terkuak Pemicu Ledakan Dahsyat di Pamulang Tangsel
-
Warga Bali Kembali Beraktivitas, PLN Telah Pulihkan Listrik Pascabencana
-
Irjen Kemendagri Monitor Langsung Pelaksanaan Siskamling di Surakarta
-
MenHAM Natalius Pigai Usul DPR Bikin Lapangan Tampung Massa Pendemo: Kalau di Jalan Bikin Macet!
-
Jubir Gus Yaqut Serang Balik Boyamin soal Amirul Hajj Dapat Anggaran Ganda: Berpotensi Menyesatkan!
-
Mendagri Tito Minta Pemda Gandeng Swasta Demi Tingkatkan PAD
-
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
-
Diminta Pemerintah Bikin Pengolahan Sampah, Pengamat: PIK Bisa jadi Contoh Kawasan Mandiri Lain