Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut mekanisme verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum merupakan wujud kontrol terhadap keberadaan partai politik agar tertib administrasi.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada KPU dan Bawaslu, karena mekanisme verifikasi semacam kontrol kepada kami. Jadi kami tertib administrasi, tertib organisasi," kata Prabowo Subianto di kantor DPP Gerindra, Jakarta, hari ini.
Prabowo berharap verifikasi faktual dapat berjalan lancar. Ia akan menantikan hasil keputusan KPU terkait hasil verifikasi faktual Februari mendatang.
Pada Senin, KPU melakukan verifikasi faktual terhadap tujuh partai politik yakni Gerindra Golkar, PKB, PDI Perjuangan, PKS, PPP, dan PKPI.
Sedangkan Minggu (28/1/2018), KPU telah melakukan verifikasi faktual terhadap PBB, Hanura, Nasdem, Demokrat, dan PAN.
Tiga aspek yang dijadikan tolok ukur verifikasi tingkat pusat yakni pengurus inti, keterwakilan perempuan minimum 30 persen serta domisili kantor.
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta penyelenggara pemilu bersikap netral. Megawati punya pengalaman buruk di era Orde Baru dan dia berharap tak terulang lagi.
"Saya mau cerita sedikit pengalaman kami baik dari sejak Lembaga Pemilihan Umum sampai KPU. Tentunya yang tidak pernah berubah adalah asas pemilu itu, rahasia umum, langsung, jujur, dan adil. Unsur pemerintah harus berdiri tegak terhadap asas tersebut," kata Megawati ketika memberikan sambutan dalam verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum di DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Dulu ketika masih Lembaga Pemilihan Umum, persoalan yang dialami PDI Perjuangan jauh lebih sulit dibandingkan partai lain.
"Kami beberapakali tentu mengalami kendala-kendala. Dari yang namanya jajaran KPU maupun Bawaslu, Panwaslu melakukan evaluasi perbaikan - perbaikan, kendala yang kami alami, mohon maaf, masih tidak netral. Padahal dari asas yang kami sebutkan, untuk melaksanakan demokrasi yang baik. KPU, Bawaslu, Panwaslu harus menyikapi dengan sikap dasar tadi," ujar Megawati.
Megawati berharap KPU memberikan warna baru dalam penyelenggaraan pemilu. Seperti penerapan e-voting sebagaimana yang sudah diterapkan di India. Indonesia sekarang ini masih pakai kotak suara, padahal jumlah penduduknya banyak.
"Terkait kotak suara, coba kita lihat di India, bukan memakai kotak suara yang sekarang kita punya bertahun - tahun," ujar Megawati.
Meski begitu, Megawati tetap mengapresiasi kinerja KPU yang sudah berhasil menyelenggarakan pemilu secara serentak.
"Saya sampaikan semoga kita bisa bekerjasama dengan baik. Terutama di lapangan," ujar Megawati. [Antara]
Berita Terkait
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh