Suara.com - Kedok Abdillah yang berpura-pura sebagai anggota polisi agar gratis masuk panti pijat terbongkar. Lelaki 36 tahun asal Cakung, Jakarta Timur, itu rupanya sudah enam bulan jadi polisi gadungan.
Hal itu berdasarkan pengakuan Abdillah saat menjalani pemeriksaan usai diringkus di sebuah panti pijat di Jalan Raya Kaliabang Nain, RT 1, RW 15, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Rabu (31/1/2018) kemarin.
"Pelaku telah menggunakan pakaian Dinas Polri serta atribut Polri sudah 6 bulan lamanya," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2/2018).
Erna menyampaikan, saat ini pihaknya masih mendalami atribut Polri yang didapatkan Abdillah. Pekerjaan sehari-hari Abdillah adalah pegawai di salah satu perusahaan swasta.
"Masih didalami soal atribut Polri yang didapat oleh pelaku," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, alasan Abdillah menjadi polisi gadungan agar bisa mendapat fasilitas panti pijat secara gratis.
"Dia (Abdillah) ngaku polisi dengan alasan biar dia bisa keluar masuk panti pijat itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis siang.
Abdillah ditangkap karena gerak-geriknya dicurigai saat memasuk ke panti pijat. Selain menggunakan atribut polisi, Abdillah juga menggunakan kendaraan dengan plat nomor dinas Polri 3403-07.
"Karena ada satpam curiga kemudian kan dia menggunakan mobil plat polisi gerak geriknya mencurigakan. Akhirnya dia (petugas keamanan) melapor ke Polsek (Bekasi Utara)," Argo menerangkan.
Baca Juga: Cerita Si Petualang Panti Pijat
Dalam kasus ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu set pakaian Dinas Polri, tiga buah sepatu dinas warna hitam, satu unit senjata air softgun, tiga sarung senjata dan dua plat nomor dinas Polri.
Berita Terkait
-
"Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci
-
Misteri Saluran Air Sawah Besar: Proyek Gali Gorong-gorong Temukan Kuburan China Kuno Era 1960
-
Memilukan! Dikira Sampah, Jasad Bayi Ditemukan Tergantung di Portal Gang Sempit Bekasi
-
Kasus Pembunuhan Kacab Bank: Sambangi Polda Metro Jaya, Keluarga Korban Bawa Bukti Baru
-
Fakta Baru Kasus Penyekapan di Tangsel: Eks Anggota TNI AL Terlibat, Sudah Dipecat karena Disersi!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja