Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten Tangerang kerja sama penyediaan air minum untuk sebagian wilayah di DKI Jakarta.
Nota kesepahaman ini ditandatangani Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
"Kami sebagai pemerintah daerah dan juga pemerintah Republik Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai target pembangunan akses berkelanjutan bagi masyarakat terhadap air bersih dan air minum yang layak," ujar Zaki di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Mou tersebut dituangkan ke dalam bentuk kerja sama. Menurut Zaki, permasalahan air bersih dan air minum bukan hanya terjadi di Ibu Kota, tetapi di sejumlah daerah di Indonesia juga mengalami keterbatasan sumber daya air yang dimiliki.
"Kami berharap akan berlanjut pada beberapa kerja sama lainnya yang bisa dilakukan antara pemerintah Kabupaten Tangerang dengan Pemerintah DKI dalam rangka meningkatkan peran serta pemerintah dalam membangun kesejahteraan masyarakat," jelas Zaki.
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyerahkan ke Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja sebagai pelaksana. Nantinya PDAM TKR akan bekerja sama dengan PAM Jaya.
"Ini untuk menjawab kebutuhan air bersih kepada Pemprov DKI, terutama DKI bagian selatan. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat DKI bisa terpenuhi," katanya.
Anies menjelaskan suplai air besih dari Kabupaten Tangerang sudah dilakuakan sejak tahun 1993. Sekitar 16 persen warga Jakarta mendapat pasokan air bersih dan air minum dari Kabupaten Tangerang.
"Saya atas nama warga Jakarta ini ucapkan terima kasih atas supply yang sudah dikirimkan dari Tangerang ke warga Jakarta," katanya.
Baca Juga: "Hibah Air Minum", Kementerian PUPR Tingkatkan Akses Air Bersih
"Kerja sama kesepakatan ini antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah Kabupaten Tangerang tentang penyediaan air minum untuk wilayah DKI Jakarta ini menjadi Framework baru," kata dia.
Anies menjelaskan kerja sama ini merupakan kerja sama lanjutan untuk 20 tahun kedepan.
"20 tahun nampaknya panjang tapi sebenarnya bagi usia sebuah kota dan pembangunan sebuah kota 20 tahun itu pendek," kata Anies.
"Saya berharap kepada semua yang terlibat di dalam implementasi kerja sama ini jangan hanya memikirkan tentang hari ini, tahun depan, tapi pikirkanlah pengelolaan air ini untuk generasi ke depan," Anies menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara