Suara.com - Pemilik kios-kios mikro di berbagai lokasi, termasuk daerah-daerah kecil di Indonesia, kini memiliki peluang untuk menambah penghasilannya. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (Kioson), hari ini mengumumkan kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk meluncurkan Kios-Pos, program kemitraan yang memungkinkan mitra Kioson untuk menyediakan layanan layaknya agen pos.
Adapun layanan yang dapat dilakukan antara lain, jasa kurir (pengiriman barang) dan pembayaran (payment).
“Selama ini, logistik masih menjadi permasalahan di berbagai kota di Indonesia. Diantaranya adalah kurangnya jangkauan yang luas dari penyelenggara bisnis jasa kurir. Melalui mitra Kioson, yang lokasinya terdaftar dan bekerja sama dengan Pos Indonesia, masyarakat akan lebih mudah mengirim dan mengambil barang tanpa khawatir salah alamat, sehingga ini akan dapat memudahkan proses pengiriman. Bagi mitra Kioson, hal ini merupakan peluang bisnis tambahan bagi kiosnya,” ujar Jasin Halim, Direktur Utama Kioson.
“Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menjembatani underserved market dengan dunia digital, sehingga kita bisa mendorong kepercayaan masyarakat terhadap dunia digital,” tambahnya.
Charles Sitorus Direktur Teknologi dan Informasi PT Pos Indonesia (Persero), menyambut baik kerja sama dengan Kioson dalam memberdayakan mitra pelaku usaha mikro lewat berbagai layanan terpadu bersama Pos Indonesia.
“Pos Indonesia mengemban misi untuk menjadi tulang punggung utama bisnis e-commerce di Indonesia, sesuai dengan Paket Kebijakan Jilid 14 tentang e-commerce oleh pemerintah. Karenanya penting bagi kami untuk secara selektif memilih mitra yang terpercaya, mempunyai potensi bisnis jangka panjang, dan tentunya memberi manfaat bagi masyarakat. Kami senang bisa bekerja sama dengan Kioson yang telah memiiki 30.000 mitra di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Melalui kerja sama ini, baik konsumen dan pedagang e-commerce akan diuntungkan karena kemudahan mengakses barang kebutuhan.
“Nantinya, para mitra Kioson akan menjadi bagian dari sistem logistik Pos Indonesia, terutama bagi pelanggan e-commerce. Hal ini akan membuat pelanggan e-commerce dari kota lapis kedua menjadi lebih mudah dalam membeli barang,” ujarnya.
Sebagai salah satu bagian edukasi, kerja sama ini juga disusun dengan tujuan untuk membangun rasa percaya dan menarik minat masyarakat lapis kedua terhadap layanan e-commerce, Kioson mengunakan dua pendekatan strategis.
Pertama, memperluas ruang usaha mitra kios melalui Kios-Pos untuk membantu meningkatkan pendapatan. Kedua, memperkuat infrastruktur logistik lewat kerja sama dengan aset network milik Pos Indonesia.
“Kami yakin, dengan mengedepankan inisiatif untuk memberikan daya ungkit ke usaha mitra kios Kioson, maka secara tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi end-user (pelanggan kios). Kios-Pos memungkinkan masyarakat sekitar bisa mengakses layanan e-commerce dan logistik langsung di kios-kios terdekat di lingkungan rumah mereka. Kombinasi dua inisiatif ini diharapkan bisa memupuk rasa percaya masyarakat akan layanan digital dan e-commerce. Dalam jangka panjang, kami berharap bisa ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Jasin.
Selain memanfaatkan diri sebagai pusat layanan kantor pos dan pusat pengambilan-pengantaran barang e-commerce, para mitra Kioson juga bisa memanfaatkan kantor pos untuk top-up penjualan pulsa.
“Selama ini, salah satu yang menghambat bisnis pengusaha kios dalam berjualan pulsa adalah pasokan. Dengan adanya kerja sama ini, bila pedagang kios sudah kehabisan pulsa untuk dijual. Mereka bisa langsung mendatangi kantor pos terdekat untuk melakukan top up. Tidak perlu menunggu ada orang yang datang ke kios mereka,” kata Jasin Halim.
Per Desember 2017, Kioson telah memiliki lebih dari 30.000 mitra yang sebagian besar tersebar di Provinsi Jawa dan Sumatera.
Berita Terkait
-
Pos Indonesia Hadirkan Layanan Plus dalam Pembayaran Pensiun Taspen dan ASABRI
-
Mensos Atasi Carut Marut Bansos Lewat Payment ID, Tapi Sadar Diri Nasib Lansia Gaptek di Pelosok
-
Pos Indonesia Pastikan Kemudahan Akses dan Tepat Sasaran: Percepatan Penyaluran BSU 2025 Wilayah 3T
-
Beli Meterai Kini Bisa di Warung Kelontong Pinggir Jalan
-
Cara Pencairan BSU 2025 Lewat Aplikasi Pospay dan Pengambilan di Kantor Pos
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!
-
Sebulan Hilang Usai Aksi 'Agustus Kelabu', KontraS Desak Polda Metro Serius Cari Reno dan Farhan!
-
Momen Menkeu Purbaya Ancam Pertamina Malas Bikin Kilang Baru: Males-malesan, Saya Ganti Dirutnya
-
Sosok Meta Ayu Puspitantri Istri Arya Daru: Keberatan Kondom Jadi Barang Bukti Kematian Suami
-
Gubernur Ahmad Luthfi Minta Organisasi Tani Ikut Atasi Kemiskinan
-
Bernasib Tragis saat Rumah Ditinggal Pemiliknya, 4 Anak Ini Tewas Terbakar!
-
Naturalisasi Atlet Timnas Secepat Kilat, Kenapa Anak Keturunan WNI Malah Terancam Jadi Stateless?