Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Biro Investigasi Federal (FBI), karena tidak mengetahui tentang pria bersenjata yang menewaskan 17 orang di sebuah SMA di Florida.
"Sangat menyedihkan ketika FBI tidak menangkap sinyal dari penembak di Florida. Ini tidak bisa diterima,” tuturnya seperti dilansir Anadolu Agency, Minggu (18/2/2018).
"Mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuktikan kolusi Rusia dengan kampanye Trump—tidak ada kolusi. Kembali ke tugas dan membuat kami semua bangga!" cuit Trump.
Pada Jumat (16/2), FBI mengakui bahwa mereka tidak yakin mengenai pria bersenjata yang membunuh 17 orang di sebuah sekolah di Florida.
Pengakuan itu mendorong Jaksa Agung Jeff Sessions untuk memerintahkan peninjauan kembali protokol FBI dan Departemen Kehakiman.
FBI mengatakan dalam pernyataannya, bahwa pihak FBI dikontak oleh seseorang pada 5 Januari yang mengaku dekat dengan Nikolas Cruz—pelaku penembakan tersebut.
Dalam kontak tersebut, seseorang itu menyampaikan soal “kepemilikan senjata api, keinginan untuk membunuh orang, perilaku yang berubah-ubah dan akun sosial media yang mengganggu, dan juga kemungkinan remaja itu untuk melakukan penembakan di sekolah”.
Nikolaus, yang berusia 19 tahun, telah didakwa dengan 17 tuduhan pembunuhan berencana setelah mengamuk di Sekolah Menengah Atas Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida.
FBI mengakui, informasi yang didapatkan itu seharusnya dikategorikan sebagai ancaman. Seharusnya, informasi tersebut diteruskan kepada petugas lapangan Miami untuk diinvestigasi.
Baca Juga: Penahanan 102 TKI di Malaka Dinilai Kesalahan Agen Malaysia
Pihak FBI menambahkan, protokol yang ada justru tidak diikuti dan petugas lapangan di Miami tak bergerak menginvestigasi.
Setelah melepaskan tembakan di lima ruang kelas, Nikolaus meninggalkan senapan dan ranselnya, kemudian berjalan keluar bersama dengan siswa yang melarikan diri.
Sementara menurut kepolisian, Nikolaus pergi ke Walmart terdekat dan membeli minuman di restoran Subway sebelum pergi ke McDonald's.
Dia ditangkap tanpa perlawanan sekitar 40 menit kemudian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
KPK Terbitkan Sprindik Baru dalam Kasus Korupsi Minyak Mentah dan Produk Kilang Pertamina-Petral
-
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid, Jadi Operasi Tangkap Tangan Keenam di 2025
-
BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Tito Karnavian: Rp210 T untuk Hidupkan Ekonomi Desa Lewat Kopdeskel Merah Putih
-
Geger Mahasiswa di Sibolga Tewas Dikeroyok Saat Mau Numpang Tidur di Masjid, Begini Kronologinya
-
Sosok Erni Yuniati: Dosen Muda di Jambi Tewas Mengenaskan, Pelakunya Oknum Polisi Muda Baru Lulus
-
3.000 Pelari Padati wondr Surabaya ITS Run 2025, BNI Dorong Ekonomi Lokal dan Budaya Hidup Sehat
-
Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
-
Setara Institute Sebut Upaya Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Sengaja Dilakukan Pemerintah